Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MHTI Chapter Unhas Gelar Seminar Kesehatan Bahas PP Aborsi

Makassar, Visimuslim.com - Ahad, 19 Oktober 2014 Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Chapter Universitas Hasanuddin mengadakan Seminar Kesehatan dengan mengangkat tema “PP ABORSI : PENYELAMAT PEREMPUAN, ILUSI atau SOLUSI ?”

Acara ini dihadiri sekitar 300 peserta Mahasiswi dari berbagai kampus dan kampus kesehatan lainnya di Makassar memenuhi gedung Auditorium Prof. Amiruddin FK – Unhas.

Seminar Kesehatan tentang PP Aborsi 
Dalam acara seminar kesehatan tersebut, pemateri pertama dr. Zulfatma, Sp. OG., M.Kes memaparkan tentang Abortus ditinjau dari aspek kesehatan. Dalam pemaparannya beliau mengatakan bahwa “Tindakan aborsi yang dilakukan oleh masyarakat merupakan bentuk depresi sosial. Semahal apapun biaya aborsi tidak akan bisa menanggung dosa di akhirat. Sebab aborsi adalah termasuk praktek membunuh jiwa yang haram untuk ditumpahkan darahnya. Dan dengan tegas dokter ahli kandungan itu mengatakan dosa tidak akan pernah bisa ditukar dengan uang/materi”.

Dilanjutkan dengan pemateri kedua Hj. Nurunnisa, S.H., M.H. yang membahas dari segi hukum yakni telaah kritis terhadap legalisasi aborsi. Beliau menjelaskan berdasarkan argumen hukum bahwa “praktek aborsi ini merupakan kriminologi, sebab terjadi kejahatan adanya pelaku dan korban. Dalam pandangan hukum Indonesia tindakan aborsi pada awalnya dilarang. Namun, dengan berbagai macam kondisi, seperti tingginya angka perkosaan, larangan tersebut kemudian dihilangkan. Praktek aborsi ini berawal dari freesex perzinahan, arus ideologisasi kapitalisme demokrasi kebebasan yang diterapkan yang tidak lain merupakan hegemoni dan dominasi dari barat”, kata Dosen Fakutas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini.

Adapun pemateri ketiga A. Nilawati, S.K.M., M.Kes. menjelaskan kebijakan KHILAFAH dengan syariat Islam, mencegah aborsi dan maksiat. Demokrasi membuka pintu aborsi. Beliau mengatakan bahwa “PP no. 61 tahun 2014 sebenarnya adalah ratifikasi dari ICPD yang dinyatakan secara jelas oleh UU. PP yang lahir dari Rahim demokrasi ini, sangat berpeluang digunakan untuk aborsi bagi pelaku maksiat dan menyuburkan seks bebas. Kebijakan Khilafah Islam akan menutup pintu aborsi dan maksiat melalui penerapan hukuman tegas bagi pelaku perkosaan, jika belum menikah hukum cambuk 100 kali dan jika sudah menikah maka dirajam sampai mati. Sementara kebijakan demokrasi akan membuka pintu maksiat sebab penegakan hukum yang tidak tegas dan tidak memberi efek jera bagi pelakunya sehingga memicu terjadinya kejahatan yang berulang. Maka segala problematika yang terjadi bisa ditekan melalui perapan Syariat Islam dalam Bingkai KHILAFAH, tegas beliau yang merupakan aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia.

Para pesertapun antusias dan semangat untuk melontarkan pertanyaan. Dalam sesi tanya jawab salah seorang penanya dari agama Budha bernama Marlina, mahasiswi jurusan kebidanan Stikes Nani Hasanuddin menanyakan “jika hukum Islam diterapkan, maka bagaimana dengan kami yang non muslim ?”. Pemateri menjelaskan bahwa “Islam adalah rahmatan lil alamin. Sistem Islam tidak hanya untuk kaum muslim saja, tetapi untuk seluruh umat termasuk non muslim. Dan sudah menjadi kewajiban bagi Negara Khilafah untuk menjaga darah dan nyawa seluruh ummat yang hidup di dalamnya, selama mereka mau tunduk pada aturan Islam”

Sebagai penutup oleh Moderator, dr. Widaningsih, Sp. PK., menyimpulkan bahwa "Islam telah menyiapkan seperangkat solusi yang akan mencegah perkosaan dan tindakan yang mengarah pada aborsi dengan sistem uqubat. Legalisasi aborsi bukanlah jalan untuk menyelamatkan perempuan dengan kondisi pergaulan bebas. Maka, PP aborsi ini tidak bisa disebut sebagai solusi yang efektif. Hanya Islam dengan sistemnya yang kaaffah yang dapat menyelesaikan permasalahan ummat"

Acara Seminar Kesehatan ini dirangkaikan dengan sosialisasi ICMS. Mari rapatkan barisan, kepalkan tangan, gemakan TAKBIR terbaikmu dalam perhelatan AKBAR ICMS (Indonesia Congress Of Muslim Students) sebagai bentuk kontribusi kita untuk tegaknya agama ALLAH di muka bumi, yang tidak hanya di bumi nusantara tetapi diseluruh penjuru dunia. Sebab kita adalah agen perubahan yang dirindukan ummat dan dibanggakan Rasulullah saw, serta sebagai ummat terbaik dimata ALLAH Swt.

Bergabunglah bersama 2000 Mahasiswa ISLAM sesulselbar, serukan kepada ummat bahwa “WE NEED KHILAFAH NOT DEMOCRACY AND LIBERAL CAPITALISM”. Hari Ahad, 26 Oktober 2014 di Gedung Baruga A.P. Pettarani UNHAS. [mk/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "MHTI Chapter Unhas Gelar Seminar Kesehatan Bahas PP Aborsi"

close