Takut Berakhir Tragis, Para Kartunis Tolak Kerja di Charlie Hebdo
Majalah Prancis penghina Nabi Muhammad, Charlie Hebdo, kini menghadapi persoalan internal. Pasca serangan mematikan yang menewaskan para kartunisnya, majalah mingguan tersebut saat ini kesulitan mencari pengganti mereka. Alasannya, takut hidupnya berakhir sama seperti kartunis Charlie Hebdo yang tewas saat rapat.
ilustrasi |
Dilansir dari CNN, Kamis (26/02), redaktur baru Charlie Hebdo Laurent Sourisseau mengatakan banyak yang kartunis yang dianggap cocok untuk pekerjaan itu menolak. Mereka beralasan tidak ingin bernasib seperti para kartunis di majalah tersebut.
“Mereka bertanya, ‘Apakah saya harus datang ke rapat redaksi? Apakah saya harus mencantumkan nama asli saya?” Dan mereka mengatakan mereka akan menemui kami enam bulan lagi,” kata Sourisseau kepada koran The Times.
Ia mengaku, beberapa minggu setelah serangan, majalahnya meraih omset melebihi media massa-media massa prancis lainnya. Ia menyebutkan sebanyak 2,5 majalah habis terjual pada edisi terakhir.
Charlie Hebdo memanfaatkan penyerangan yang diekspos dunia itu untuk mempromosikan majalah yang kerang menghina Nabi Muhammad itu. Di saat bersamaan, majalah tersebut kesulitan mencari kartunis untuk kembali membuat karikatur menghina agama.
Sourisseau merupakan salah satu dari dua pemegang saham yang masih hidup. Ia menghadapi persoalan terkait kekayaan Charlie Hebdo yang baru.
Para karyawan menginginkan kerja sama yang memberi mereka kontrol dan kepemilikan, dengan alasan bahwa bekerja di sana sekarang adalah “soal hidup dan mati”.
Sourisseau, yang memiliki 40 persen saham, menolak usul itu, seperti juga Eric Portheault, direktur keuangan yang memiliki 20 persen saham di Charlie Hebdo.
Portheault mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan kemungkinan para karyawan untuk memiliki saham, menambahkan bahwa sumbangan yang diterima Charlie Hebdo akan diberikan kepada keluarga korban, sedangkan penghasilan dari penjualan akan digunakan untuk membayar keamanan. [www.visimuslim.com]
Sumber : kiblat.net
Posting Komentar untuk "Takut Berakhir Tragis, Para Kartunis Tolak Kerja di Charlie Hebdo"