Premium Naik, Menko Sofyan: Nggak Usah Heboh
Harga bensin premium per 1 Maret 2015 naik Rp 200/liter, untuk daerah di luar Jawa-Bali menjadi Rp 6.800 dari sebelumnya sebesar Rp 6.600 per liter. Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu heboh menanggapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ini.
ilustrasi |
Sofyan mengatakan, naik-turunnya harga BBM sangat tergantung pada pergerakan harga minyak dunia. Namun, pemerintah juga perlu melakukan intervensi, bila menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Pemerintah masih melakukan intervensi, karena solar itu harusnya naik Rp 100/liter, tapi pemerintah menganggap karena solar menyangkut akitivitas ekonomi, maka solar nggak naik. Itu masalah keekonomian saja," ucap dia.
Namun begitu, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga menjadi faktor perubahan harga BBM.
"Kalau rupiah lemah lagi, harga minyak dunia naik lagi, ya kita akan sesuaikan," katanya.
Meski demikian, Sofyan mengungkapkan, ke depannya naik-turunnya harga BBM tidak lantas harus selalu diumumkan secara resmi. Hal ini layaknya naik-turunnya harga pertamax.
"Itu yang kita inginkan seperti harga pertamax, nggak perlu diumumkan, makanya pemerintah bikin formula yang cukup disampaikan di rilis saja. Tanggal 1 atau 15 lihat di pom bensin (SPBU) apa naik atau turun," kata Sofyan.
Seperti diketahui, harga bensin premium Rp 6.800/liter atau naik Rp 200/liter untuk wilayah luar Jawa-Bali. Sementara harga premium di Jawa-Bali Rp 6.900/liter atau naik Rp 300/liter.
(drk/rrd) [www.visimuslim.com]
Sumber : Detik Finance, 02/03/2015
Posting Komentar untuk "Premium Naik, Menko Sofyan: Nggak Usah Heboh"