Jangan Boros Jelang Lebaran
Islam merupakan agama yang selalu mengajarkan tawashut (berada di pertengahan) dalam segala hal. Tidak hanya dalam perkara ibadah dan muamalah, dalam urusan konsumsi pun Islam mengatur umatnya untuk bersikap hemat dan tidak berlebih-lebihan dalam mencapai kesenangan di dunia. Selain adanya perintah langsung untuk bersikap zuhud, dalam Islam juga ada beberapa syariat yang mendidik kaum muslimin untuk bersikap sederhana dan tidak berlaku boros.
Ramadhan adalah adalah salah satu contoh madrasah yang mendidik kaum muslimin agar bisa hidup sederhana dan hemat dalam menggunakan sesuatu. Dalam bulan Ramadhan Allah memerintahkan kita berpuasa dengan hanya makan waktu sahur dan saat berbuka saja, berbeda dengan hari biasa, umumnya makan tiga kali sehari; pagi, siang dan malam hari. Sehingga tingkat pengeluaran keuangan pun bisa lebih hemat daripada hari-hari biasa.
Demikian juga saat berbuka, meskipun kita telah menahan lapar seharian, namun kita tetap tidak boleh berlebih-lebihan saat berbuka. Rasulullah SAW telah memberi teladan dalam hal ini. Dalam sebuah riwayat, sahabat Anas bin Malik menceritakan, Rasulullah SAW berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat. Kalau tidak ada ruthab, beliau memakan tamr (kurma kering) dan kalau tidak ada tamr, Nabi meminum air seteguk demi seteguk.”(HR. Abu Dawud)
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk berbuka sebagaimana yang beliau ajarkan. Salam haditsnya beliau bersabda:
إذا كان أحدكم صائما فليفطر على التمر فإن لم يجد التمر فعلى الماء فإنالماء طهور
“Apabila diantara kalian berpuasa, berbukalah dengan kurma, jika tidak ada kurma, maka berbukalah dengan air, sebab air itu suci” (HR. Al-Baihaqi)
Jadi seharusnya dengan berpuasa seseorang mampu menjadi hamba yang hidup bersahaja, penuh dengan kesederhanaan, hemat dan jauh dari sifat boros. Namun sayang, pada kenyataannya sebagian kita yang menjalankan puasa tidak mendapatkan hikmah tersebut. Tingkat konsumsi kaum muslimin yang seharusnya bisa lebih hemat, justru ketika masuk bulan puasa cenderung meningkat dibandingkan hari-hari biasa.
Terlebih saat menjelang lebaran, sudah jadi rahasia umum bahwa banyak departemen-store atau pusat perbelanjaan memberi banyak diskon dan penawaran spesial menjelang hari raya. Penawaran ini macam-macam, mulai dari wadah kue, pakaian, hingga produk elektronik. Pesta diskon seperti ini telah melemahkan prinsip sebagian orang, banyak yang terpengaruh sehingga kebablasan dalam berbelanja.
Larangan Sombong dan Berlebih-lebihan
Selain tidak sejalan dengan Sunnah Rasulullah, terkadang hal itu justru mengantar seorang muslim jatuh ke dalam dosa berikutnya, yaitu boros dan berlebih lebihan (tabzir). Kebiasaan tersebut adalah perbuatan yang terlarang dalam agama bahkan membuatnya sekawan dengan setan, demikian Al-Qur’an menerangkan.
“…makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf: 31)
Ibnu Abbas RA berkata, makanlah semaumu, berpakainlah seinginanmu! Aku tidak menyalahkan kalian kecuali pada dua perkara, karena sombong dan berlebih-lebihan. Dalam riwayat lain beliau memberi nasihat, sesungguhnya Allah menghalalkan makan dan minum sepanjang tidak mengandung unsur kesombongan dan berlebih-lebihan di dalamnya. (Tafsir Ibnu Katsir)
Terakhir, senada dengan itu, dalam surat Al-Isra’ ayat 26 Allah berfirman;
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (Al Isra’ 26-27). [Kiblat/Fahrudin] [www.visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Jangan Boros Jelang Lebaran"