Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Negara Bagian India Sebut Madrasah Bukan Sekolah Sebenarnya


Salah satu negara bagian India tidak mengakui sekolah Islam yang dikenal sebagai madrasah, dengan mengatakan madrasah tidak menawarkan pendidikan formal.

Dilip Kamble, menteri urusan minoritas untuk negara bagian barat Maharashtra, mengatakan Kamis kemarin (2/7/2015) bahwa madrasah tidak akan diakui, kecuali jika mereka mengikuti kurikulum yang disetujui pemerintah negara bagian.

“Oleh karena itu, anak-anak yang belajar di madrasah atau lembaga lain yang hanya berdasarkan studi agama tidak akan dianggap sebagai sekolah,” kata Kamble dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency.

Kamble mengatakan sekolah manapun yang tidak menawarkan pendidikan formal atau mengajar mata pelajaran seperti sains, matematika dan ilmu-ilmu sosial tidak akan memenuhi syarat untuk mendapatkan pendanaan negara.

Menteri Urusan Minoritas Negara bagian Eknath Khadse mengatakan bahwa tujuan tersebut akan membawa para siswa ke dalam arus “mainstream”.

“Kami ingin minoritas untuk hadir dalam semua bidang kehidupan. Jadi, penting bahwa ketika mereka memberikan ajaran agama kepada siswa, mereka juga memberikan pengetahuan tentang mata pelajaran lain pada saat yang sama,” kata Khadse.

Khadse mengatakan bahwa dari 1.900 madrasah, 550 telah sepakat untuk mengajar mata pelajaran utama.

Ashutosh, seorang pemimpin yang berkuasa dari partai Aam Aadmi, mengecam langkah pemerintah Maharashtra.

“Sebelumnya daging sapi dan sekarang madrasah? Apa maksud dari semua ini. Pemerintah Maharashtra bertekad untuk membunuh hak-hak minoritas!” kicau Ashutosh, mengacu pada larangan sebelumnya terkait penjualan daging sapi.

Langkah Maharashtra juga mendapat reaksi tajam dari beberapa madrasah, yang mengaku langkah itu merupakan campur tangan dalam ajaran agama mereka.[fq/islampos/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Negara Bagian India Sebut Madrasah Bukan Sekolah Sebenarnya"

close