Serangan Rusia Untuk Dapatkan Dukungan Barat


Rusia Ingin Mendapat Kepercayaan Barat Untuk Mendukung Bashar Assad

Kantor berita Rusia “Novosti” menulis (3/10) “Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menjelaskan bahwa operasi yang dilakukan oleh pesawat militer Rusia di Suriah diarahkan hanya untuk tujuan melindungi rakyat Rusia dari ancaman terorisme. Ia mengatakan: “Kami melindungi rakyat Rusia dari ancaman terorisme. Sementara melakukan operasi ini di luar Rusia adalah lebih baik daripada memerangi terorisme di dalam Rusia.” Dan ia menegaskan bahwa Rusia telah melewati masa-masa sulit melawan terorisme di dalam Rusia.”

Pemerintah Rusia serius mencari pembenaran untuk rakyatnya sehubungan dengan tentaranya yang membombandir wilayah Suriah, sebab Rusia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepada rakyatnya. Mengingat, Rusia melakukan semua langkah ini hanya untuk menyenangkan Barat, khususnya Amerika, yang beberapa waktu yang lalu Rusia menuduhnya bahwwa Amerika adalah musuh terjahat yang ingin menghancurkan Rusia.

Akan tetapi Rusia menemukan bahwa satu-satunya solusi untuk keluar dari krisis ekonomi dan politik, adalah memberi Barat layanan kotor ini di Suriah, dengan harapan mungkin Rusia akan keluar dari krisis ekonomi dan sanksi yang dikenakan padanya. Karena sebenarnya ancaman ekonomi itulah yang menimbulkan ancaman lebih besar bagi Rusia daripada ancaman terorisme.

Untuk itu, Rusia mulai membombandir Suriah setelah Putin bertemu Obama di PBB. Kemudian setelah itu diadakan pertemuan antara Merkel dan Hollande di Paris untuk menyelesaikan dialog tentang pelaksanaan perjanjian Minsk.

Meskipun kepentingan Rusia adalah perang melawan Islam, namun negara-negara Barat kepentingannya lebih dari itu. Sebab negara-negara Barat melihat lahirnya Khilafah ala minhājin nubuwah dan akidahnya akan menghancurkan dan melenyapkan kekuasaannya atas dunia.

Ide yang diusung Rusia dalam mendukung Bashar sesuai keinginan Amerika, karena Amerika telah gagal sebelumnya dalam rencana untuk menciptakan alternatif bagi Assad, dan gagal menciptakan rezim sekuler yang didukung oleh kekuatan musuh-musuh Islam di Suriah.

Francois Hollande dalam pertemuan Norman mengatakan: “Suriah dibagi menjadi dua bagian, sebagian dikendalikan oleh rezim Assad, dan yang sebagian besar dikuasai oleh kekacauan dan oposisi, yang tujuan akhirnya adalah Khilafah yang sama, dan ini akan menjadi kasus terburuk. Untuk itu, kami tidak akan pernah menerima kejadian tersebut dan hal-hal yang mengarah ke sana.”

Dengan cara ini, Rusia masih berusaha untuk mendapat kepercayaan Barat dengan memerangi umat Islam agar tidak tegak Khilafah ala minhājin nubuwah. Dalam hal ini, Rusia tidak hanya mempersiapkan untuk perang, namun juga memainkan peran pembunuh dengan slogan memerangi organisasi negara (ISIS).

Rusia tengah melindungi Assad dari semua musuh-musuhnya, meskipun ia yang mengalirkan dan menumpahkan darah di Suriah, serta yang membantai ribuan rakyat Suriah, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua, juga yang membuat mereka berimigran dan mengungsi ke seluruh penjuru dunia.
Jelaslah bahwa sekali lagi eksploitasi Barat terhadap Rusia adalah upaya untuk meyakinkan rakyat Suriah pada ide perlunya untuk duduk di atas meja negosiasi dengan para pembunuh saudara-saudara mereka, serta membuat mereka menolak ide penegakan Khilafah ala minhājin nubuwah, dan sebaliknya menerima sistem sekuler untuk masa depan negara mereka. Allah SWT berfirman:

﴿وَقَدْ مَكَرُواْ مَكْرَهُمْ وَعِندَ اللّهِ مَكْرُهُمْ وَإِن كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ * فَلاَ تَحْسَبَنَّ اللّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِ رُسُلَهُ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ﴾

“Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya. Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan.” (TQS. Ibrahim [14] : 46-47). [Sulaiman Ibrahimov]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 07/10/2015

Posting Komentar untuk "Serangan Rusia Untuk Dapatkan Dukungan Barat"