Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ISIS Incar Indonesia Jadi Khilafah Jauh, Bualan Barat !


ISIS Incar Indonesia Jadi khalifah Jauh, Bualan Barat Untuk Simpangkan Pemahaman Siapa Musuh Sebenarnya.

Pernyataan pemerintah Australia yang menyebut ISIS mengincar Indonesia untuk dijadikan khalifah jauh (provinsi Khilafah ISIS, red) dinilai Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto sebagai bualan Barat untuk menyimpangkan kaum Muslimin dari pemahaman siapa musuh yang sesungguhnya.

“Tidak boleh percaya terhadap bualan tersebut. Karena bualan tersebut akan menyimpangkan kita kepada pemahaman siapa musuh sesungguhnya,” tegas Ismail kepada mediaumat.com, Rabu (23/12) melalui telepon selular.

Menurutnya, cengkraman kapitalisme yang membuat rakyat sengsara sekarang ini sebenarnya musuh yang nyata. Dengan bualan terorisme, kapitalisme dari Barat dan kapitalisme dari Timur (Cina, red) semakin erat menjajah Indonesia. Padahal kapitalisme itu sudah jelas-jelas sekali mengeksploitasi negeri ini dalam berbagai bentuk.

“Kalau kita percaya kepada bualan, kita malah hanya menganggap bualan itu sebagai musuh utama dan lupa dengan kapitalisme global yang berkolaborasi dengan antek-antek pengkhianat di negeri ini,” Ismail mengingatkan.

Ismail juga mengingatkan kaum Muslimin tidak boleh terpengaruh dengan penggambaran buruk terhadap Kekhilafahan Islam. Karena Khilafah merupakan bagian dari syariat Islam yang wajib ditegakkan. Sekarang bualan terorisme itu bukan hanya menyasar Islam tetapi sudah mengidentikan dengan sesuatu yang merupakan ide besar Islam yakni Khilafah. Harapan Barat siapa saja yang menyerukan Khilafah akan digeneralisir sebagai teroris. Makanya, umat harus waspada.

Ketika ditanya apakah ada hubungannya antara Kekhilafahan Islam dengan ISIS, Ismail menjawab dengan tegas. “Tidak ada. Banyak data-data yang menunjukkan bahwa terorisme itu merupakan pabricated (sengaja dibuat oleh Barat sendiri, red), Khilafah jadi-jadian itu dikontruksi oleh Barat untuk mendelegitimasi atau pembusukan terhadap kewajiban menegakkan Khilafah,” tegasnya.

Ismail mengingatkan  begitulah musuh-musuh Islam terutama Barat mencoba untuk menghambat kebangkitan Islam, sambil mencoba menghancurkan kekuatan-kekuatan yang memang sekarang ini sedang tumbuh di mana-mana di berbagai belahan dunia.

“Tapi kita sangat yakin bahwa itu semua akan gagal total karena Islam akan tetap bangkit dan umat sudah tidak bisa dibohongi lagi. Karena fakta-fakta kebohongan itu semakin hari semakin terungkap, semakin terbuka,” pungkasnya.

Narasi Sepihak

Ismail menjelaskan narasi tentang terorisme selama ini selalu narasi tunggal atau narasi sepihak. Jadi mereka (Barat dan antek-anteknya, red) membangun kontruksi tentang apa itu teroris, siapa mau melakukan apa, kenapa, bahkan termasuk siapa yang ditangkap, kenapa ditangkap, kenapa ditembak. Semua narasi tunggul. Tidak pernah ada konfirmasi dari siapa pun termasuk dari yang dianggap sebagai teroris. Kalau dalam bahasa anak muda itu, boleh disebut sebagai bualan. Dari bualan itu mereka akan mendikte Indonesia.

“Sekarang tergantung kepada kita, apakah kita mau percaya dan tunduk kepada bualan itu atau tidak. Sayangnya, banyak di antara kita malah mau tunduk dan mengikuti bualan-bualan itu,” ungkap Ismail.

Menurut Ismail, ISIS mengincar Indonesia sebagai khalifah Jauh (provinsi) itu bualan. Jadi sekarang, semua-mua ditangkap terkait ISIS, semua-mua ditembak terkait ISIS, begitu selalu kontruksinya. Terkait ISIS kapan? Tidak ada penjelasan. Yang ditembak pun tidak ada keterangan apa-apa. Tidak pernah ada pengadilan terhadap yang dituduh terkait ISIS. Ini yang dimaksud narasi tunggal, ini yang dimaksud bualan.

Seperti diberitakan kantor berita Antara, Selasa (22/12), Jaksa Agung Australia George Brandis, yang pada Senin bertemu dengan menteri, kepala polisi, serta petugas keamanan Indonedia dan Australia, mengatakan bahwa ISIS adalah ancaman bagi kepentingan Australia dan Barat.

“ISIS berambisi meningkatkan keberadaan dan kegiatannya di Indonesia baik secara langsung maupun melalui wakilnya,” kata dia kepada harian The Australian.

“Anda pernah mendengar istilah khalifah jauh? ISIS mengumumkan maksud mendirikan kekhalifahan di luar Timur Tengah dan mereka memperkenalkan Indonesia sebagai tempat mewujudkan niat mereka itu,” kata Brandis.

Seiring dengan keamanan makin diperketat, menteri senior Australia dan Indonesia pada Senin, sepakat meningkatkan kerja sama intelijen termasuk mempelajari pembiayaan terorisme, menyusul pembicaraan bilateral di Sydney dan Jakarta.[] Joko Prasetyo [web HTI/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "ISIS Incar Indonesia Jadi Khilafah Jauh, Bualan Barat !"

close