Generasi yang Terancam

Oleh : Rohmah Suntari

(Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga jurusan PAI)

Pergaulan remaja hari ini semakin membuat khawatir para orang tua. kasus kenakalan remaja sudah tidak lagi menjadi hal yang tabu bagi masyarakat. Menurut catatan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY untuk daerah kota DIY saja tercatat sejumlah 976 remaja putri menjadi bagian dari kasus kehamilan tidak diinginkan pertahun 2015 lalu (http://www.pikiran-rakyat.com/17/2). Mudahnya pengaksesan situs porno, perhatian orang tua yang kurang, budaya hidup yang hedonisme juga diantaranya budaya Valentine’s day menjadi pelanggeng sex bebas dikalangan remaja. Ringannya hukuman bagi pelaku zina tidak bisa menjadi pencegah tindakan tersebut. Kontrol masyarakat yang rendah membuat kasus demi kasus kenakalan remaja meningkat. Penyebab utama dari kasus kenakalan remaja adalah penerapan ideologi sekularisme yang memisahkan peran agama dari realitas kehidupan. Akibat darinya, betapa banyak remaja yang minim pengetahuan agamanya, bebas dalam bersikap. Begitu halnya dengan masyarakat yang harusnya menjadi kontrol namun karena rendahnya pengetahuan agama serta jeratan sistem sekuler membuat mereka tidak bisa menjalankan perannya.

Kerusakan ini tidak dapat ditolerir, jika tidak segera ditangani maka akan tumbuhnya kerusakan generasi. Padahal remaja adalah pemegang amanah untuk keberlangsungan kehiduapan bangsa. Semua pihak harus mengambil bagian dalam menangani kasus ini, keluarga, masyarakat dan juga pemerintah. Dalam Islam semua hal tersebut tidak dibiarkan tanpa aturan. Sejak dini keluarga harus menanamkan pendidikan agama sebagai pola pikir, termasuk didalamnya membentuk pola sikapnya yang islami. Tindakan  kelurga harus selaras dengan  tindakan masyarakat. Dalam demokrasi, liberalisme dan sekularisme yang menjadi asasnya tidak bisa mewujudkan keselarasan tersebut. Maka disini harus ada perubahan sistem. Hanya sistem Islam dibawah naungan khilafahlah, keselarasan tersebut bisa terwujud. Sehingga dalam setiap aspek kehidupan akan kita jumpai semuanya menggunakan aturan Islam. Tidak akan kita temui pola pikir dan pola sikap yang bebas karena semuanya diberikan aturan oleh Islam. Meskipun demikian, Islam tidak akan memberikan perlakuan diskriminasi terhadap agama lain. Justru kesejahteraan yang didapatkan melalui penerapan Islam akan menjadi kesejahteraan bagi setiap orang yang mau tunduk terhadapnya. Karena Islam adalah rahmatan lil’alamin. [VM]

Berbagi :