Ancaman Serius Cinta Semu Ala LGBT
Oleh : Nining Tri Satria, S.Si
(Ko. Media Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Dewan Pimpinan Daerah I Provinsi Bengkulu)
Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk memenuhi nafsu(mu) bukan mendatangi wanita?sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui akibat perbuatan mu. Dan kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu ) maka amat buruklah hujan yg di timpakan atas orang-orang yang diberikan peringatan itu (QS.An-Namal 55 dan 58)
LGBT. iya LGBT, seakan tak ada habisnya untuk disimak dan dibahas. Istilah LGBT makin akrab ditelinga dari berbagai kalangan. Berawal dari terkuaknya kasus seorang publik figur yang diduga sebagai pelaku LGBT, anak-anak se-usia SMP yang telah menciptakan komunitas dengan hastag @gaykids_botplg, SMA, Mahasiswa bahkan tenaga pendidik yang terlibat penyakit menyimpang ini menjadikan istilah LGBT semakin eksis. Lalu, bagaimana kondisi di Provinsi Bengkulu itu sendiri? apakah terbebas dari pencemaran wabah LGBT? ternyata, TIDAK. Beberapa hari terakhir, terungkap bahwa tendik (tenaga pendidik) seorang guru SMA Swasta di Kota Bengkulu ikut-ikutan menikmati penyakit menyimpang ini. Fakta membuktikan bahwa, perilaku menyimpang ini telah beliau lakoni sejak tahun 2013 lalu dan korbannya yaitu 4 orang siswanya itu sendiri yang masih dibawah umur. MEMALUKAN! jelas ini memalukan, seorang pendidik malah tak terdidik. Bagaimana ingin mewujudkan generasi terdidik sedangkan gurunya sendiri tidak terdidik. Data terbaru menunjukkan komunitas LGBT di Kota Bengkulu berjumlah 150 orang. Rinciannya, 15 orang transgender atau waria, 15 orang lesbi, 90 gay dan 30 biseksual.
Seperti kita ketauhi, LGBT singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. Lesbian adalah sebutan bagi perempuan yang mempunyai kecenderungan dan mencintai sesama perempuan. Gay adalah sebutan bagi laki-laki yang mempunyai kecenderungan dan mencintai sesama laki-laki. Biseksual adalah sebutan bagi laki-laki dan perempuan yang mempunyai kecenderungan dan mencintai dua pasangan, sesama perempuan dan atau laki-laki. Sedangkan Transgender adalah sebutan bagi perempuan atau laki-laki yang menampilkan diri dengan yang berbeda dengan gendernya.
Komunitas inipun semakin berani menunjukkan identitasnya. Tak ketinggalan, di dunia maya terus terjadi pro kontra dari pendukung maupun penentang LGBT. Seperti Facebook kembali memberlakukan pemblokiran sementara terhadap akun penulis Tere Liye. Kedua akun media sosial penulis bernama asli Darwis itu diblokir oleh Facebook karena berkomentar kritis soal LGBT. Menanggapi hal itu, anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan, kebijakan Facebook menutup akun-akun yang menyuarakan pendapat berbeda soal LGBT mencederai prinsip-prinsip menghargai perbedaan dan kebebasan berpendapat. Padahal, selama ini mereka mengagung-agungkan prinsip tersebut.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) tidak sesuai dengan karakter bangsa. Ryamizard menjelaskan, LGBT hanya akan memperlemah ketahanan bangsa. Ryamizard mengatakan semua penyimpangan akan memperlemah negara. Perlu kita ketahui bahwa Badan PBB United Nations Development Programme (UNDP) disebut telah mengalokasikan dana sebesar 8 juta dolar AS (sekitar Rp. 108 miliar) untuk mendukung komunitas LGBT di Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat menyampaikan, pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memanggil perwakilan UNDP di Indonesia guna menjelaskan perihal tersebut. Dalam pertemuan dengan Bappenas, UNDP membantah telah memberikan dana bantuan untuk mendukung kegiatan komunitas LGBT di Indonesia. JK mengatakan, dukungan aliran dana UNDP untuk LGBT dilakukan di Thailand (Republika.co.id).
LGBT berpeluang besar dalam penyebaran HIV/AIDS. Anggota MPR RI dari Fraksi salah satu partai politik Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, dampak yang ditimbulkan oleh Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transeksual (LGBT) lebih berbahaya dibandingkan kejahatan terorisme dan narkoba. "Bahkan dalam Islam secara tegas dicontohkan bagaimana kaum Luth dibinasakan Allah. Sebab mereka mengabaikan larangan untuk berhubungan dengan sesama jenis. Makanya LGBT bertentangan dengan konstitusi di Indonesia. Telah ditemukan banyak kasus kesehatan yang muncul dari perilaku LGBT. Berdasarkan data WHO menyebutkan bahwa kaum gay dan transgender memiliki risiko 20 kali lebih besar tertular penyakit HIV/AIDS dibandingkan dengan populasi normal.
Selain itu, dampak yang ditimbulkan LGBT adalah Penurunan kelahiran peningkatan jumlah penderita HIV, Meningkatkan kemaksiatan baik kemaksiatan secara seksual mau pun kriminal. LGBT bukanlah fitrah! Dengan tegas Allah menyatakan, fitrah manusia diciptakan dengan dua jenis, laki (dzakar) dan perempuan (untsa) (QS. Al-Hujurat:13) Allah pun memberikan kepada masing-masing syahwat kepada lawan jenisnya. Itulah artinya, LGBT bukan fitrah. Bukan takdir, bukan kodrat. Jika LGBT ini fitrah, takdir dan kudrat, tentu Allah tidak akan menghukum keras pelakunya. Jadi, LGBT ini adalah penyimpangan perilaku. Jika ada yang menyebut LGBT ini fitrah, kudrat atau takdir, maka sama saja dengan lancang menuduh Allah yang menciptakannya. Ini jelas tuduhan bohong. Jika LGBT ini jelas bukan fitrah, tetapi penyimpangan, bahkan kemudian telah menjadi strategi negara penjajah untuk mempertahankan penjajahannya, lalu bagaimana cara mengatasinya?
Pertama, harus tahu akar masalahnya, mengapa ini ada? kedua, bahayanya bagi individu, keluarga, masyarakat dan negara. ketiga, bagaimana sistem islam menyelesaikannya?
Pertama, LGBT ini ada karena faktor ideologis. Ketika negara barat, kafir penjajah, mengadopsi teori TR Malthus, yang menyatakan, bahwa pertumbuhan jumlah penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan barang dan jasa mengikut deret hitung. Selain jumlah pertambahan populasi dunia meningkat lebih cepat, kebutuhan manusiapun tak terbatas. Terlebih, disaat ekonomi tidak tumbuh. Untuk mengatasi itu, maka pertumbuhan penduduk di dunia harus dihentikan, atau setidaknya dikurangi, dengan menganjurkan LGBT. Reasoningnya, kebutuhan seksualnya terpenuhi, tetapi tidak menambah populasi, karena dilampiaskan sesama jenis. Kedua, LGBT bisa terjadi karena kesalahan pendidikan, baik dalam maupun diluar rumah. Komunitas LGBT ini tidak sedikit yang diikuti oleh orang islam. Ketiga, faktor ini secara simultan menjadi pemicu lahir, tumbuh dan berkembangnya LGBT di dunia. Karena LGBT ini bukan fitrah, tetapi penyimpangan perilaku, maka LGBT ini justru membahayakan individu, keluarga, masyarakat dan negara.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka penyelesaian LGBT ini harus menyeluruh dan sistemik. Negara khilafah, sebagai negara islam, yang menjadikan islam sebagai ideologinya jelas tidak akan mentelolir LGBT. Fakta ideologis yang menjadi sebab lahirnya LGBT pun jelas tidak ada. Negara khilafah, dengan akidah islamnya, jelas memandang bonus demografi sebagai berkah dan kekuatan tersendiri. Jika masalah ideologis ini selesai, maka LGBT sebagai solusi Kapitalisme dalam mengatasi ledakan demokrasi jelas akan terkubur bersama para penganut dan pengikutya. Tinggal masalah penyimpangan perilaku, baik karena faktor pendidikan maupun lingkungan, yang harus diselesaikan. Dalam konteks pendidikan, di dalam keluarga yang disinari dengan cahaya islam, maka sejak dini anak sudah dididik dengan islam, dan hukum-hukumnya. Orang tua pun bertanggungjawab penuh terhadap pendidikan anak-anaknya. Rumah sebagai madrasah pertama bagi mereka benar-benar diwujudkan dengan sempurna. LGBT hanya bisa dihentikan oleh sistem islam yakni Khilafah. Didalam naungan khilafah umat akan dibangun ketakwaanya , diawasi pelakunya oleh masyarakat agar tetap terjaga dan dijatuhi sanksi bagi mereka yang melanggar. Maka hanya dengan islam akan terwujud rahamatan lilalamin. WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. [VM]
Posting Komentar untuk "Ancaman Serius Cinta Semu Ala LGBT"