Wantimpres: Negara Harus Tindak Tegas Kelompok anti-Pancasila
Hasyim Muzadi |
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menegaskan negara harus menindak tegas kelompok-kelompok anti-Pancasila.
Informasi tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Malaysia yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan, penegasan KH Hasyim itu dikemukakan pada ceramah Isra Mikraj di hadapan ratusan warga Indonesia di Kuala Lumpur pada 14 Mei 2016.
"Negara harus tegas menindak kelompok-kelompok anti-Pancasila, termasuk terhadap mereka yang mengklaim memperjuangkan ajaran agama tertentu," kata anggota Wantimpres yang juga Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) itu pula.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikam Depok Jawa Barat dan Al-Hikam Malang Jawa Timur itu juga menjelaskan bahwa paham, dasar, dan cita-cita kebangsaan Indonesia sudah lama disepakati, termasuk oleh umat Islam.
Pada 1983 misalnya, menurut dia, para alim ulama NU menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Pondok Pesantren KH Asad Syamsul Arifin-Salafiyah Syafiiyah Sukorejo.
Salah salah satu keputusan penting Munas tersebut adalah menyepakati bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan akidah Islam.
NU termasuk ormas Islam pertama yang menerima Pancasila, tidak lain karena ormas Islam itu meyakini bahwa melalui Pancasila warga NU dapat menyebarkan Islam yang "rahmatan lil alamin" (memberi rahmat bagi sekalian alam).
"Oleh karena itu, jika saat ini masyarakat Indonesia kembali mempermasalahkan ideologi bangsa, maka itu bukan hanya akan membuat "set-back" (kemunduran) perjalanan bangsa, tetapi juga berpotensi membahayakan keutuhan bangsa," katanya pula.
Dalam peringatan Isra Mikraj yang diselenggarakan oleh KBRI Kuala Lumpur dan Keluarga Besar NU Malaysia tersebut, Duta Besar RI di Kuala Lumpur Herman Prayitno mengingatkan agar WNI di Malaysia terus memelihara dan memperkuat tali kebangsaan.
"Konflik yang berlarut-larut di Suriah memberi pelajaran penting dan sangat berharga tentang perlunya umat muslim di Indonesia menjaga dan mempromosikan toleransi," kata Dubes Herman.
Mengutip cendekiawan Muslim Nurcholish Madjid, ia menyampaikan bahwa "common platform" di antara umat Islam dan umat-umat agama lain harus terus digali dan dikedepankan, sehingga ajaran agama dapat memberikan sumbangan besar bagi persaudaraan, keadilan, dan kemakmuran bangsa. [VM]
Sumber : AntaraNews, 15 Mei 2016
Posting Komentar untuk "Wantimpres: Negara Harus Tindak Tegas Kelompok anti-Pancasila"