Ada yang Aneh dalam Deklarasi Pelarangan Ormas Orpol di Kampus ISI Yogyakarta
Namun ada sesuatu yang aneh dalam acara tersebut. Nampak Yustoni Volunteero, aktivis seni sosialis Taring Padi malah berorasi di atas panggung dengan didampingi seseorang yang mengibarkan bendera organisasi massa Islam terbesar di Indonesia (Nahdlatul Ulama). Meski demikian tidak juga tampak tokoh representasi NU di atas panggung tersebut.
Satu hal lain yang menarik adalah, Yustoni juga menggunakan pakaian identitas Islam tradisional -layaknya santri, yang tampak sangat dipaksakan karena pergelangan tangannya yang dipenuhi tato. Padahal bertato hukumnya adalah haram menurut ijma’ ulama bahkan merupakan salah satu dosa besar.
Dari fenomena tersebut, nampak bahwa deklarasi hanya menyasar ormas atau orpol tertentu yang tidak disukai oleh massa, dan bukan merupakan deklarasi yang adil dan berimbang.
“Jika aktivis sosialis dan bendera NU bebas dikibarkan di Kampus ISI, lalu kenapa HTI dipersoalkan?”, ungkap seorang netizen.
Posting Komentar untuk "Ada yang Aneh dalam Deklarasi Pelarangan Ormas Orpol di Kampus ISI Yogyakarta"