Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dapat Bantuan Dana Usaha Cuma-cuma, 15 Warga Banten Dimurtadkan

Warga Banten yang menjadi korban pemurtadan
Anda perlu waspada bila mendapatkan bantuan dana atau diajak oleh orang tak dikenal untuk rekreasi ke tempat wisata, bisa jadi ada maksud tertentu. Sebab, lima belas warga asal Serang, Banten, tiba-tiba mendapat bantuan dana usaha dan diajak rekreasi di sebuah hotel di kawasan Babakan Madang, Sentul, Bogor. Usut punya usut ternyata mereka jadi korban pemurtadan.

Menurut Ustaz Hasri Harahap, yang ikut mengawal kasus tersebut, kasus ini terungkap setelah salah satu karyawan hotel yang menjadi jamaah majelis Az-Zikra melihat mereka sedang melakukan kebaktian. Kemudian ia melapor ke tokoh Az Zikra dan tokoh masyarakat setempat.

“Kasus pemurtadan ini terungkap setelah salah satu karyawan hotel yang menjadi jamaah majelis Az Zikra mendapati mereka sedang ikut kebaktian, ketika itu dia langsung melaporkan kepada pengurus Az Zikra dan tokoh masyarakat setempat. Setelah itu umat Islam di sekitar lokasi mendatangi hotel tersebut lalu menghentikan acara itu,” ujar Ustaz Hasri, selaku pimpinan Forum Umat Islam (FUI) Bogor, dalam rilis yang diterima Kiblat.net Selasa (31/5).

Dalam kasus ini, diketahui ada lima orang yang diduga sebagai pendeta dari Yayasan Maju Bangsa, dan salah satunya warga kebangsaan Amerika Serikat (AS).

“Setelah itu semua korban dan kelima pelaku dibawa ke Polres Kabupaten Bogor untuk diperiksa. Terkait adanya warga AS, aparat kepolisian rencananya akan memanggil pihak imigrasi untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Ustaz Hasri.

Rencananya, kata dia,  pihak kepolisian akan memberikan keterangan hasil BAP mereka. “Sejumlah ulama seperti KH Roud Bahar (Dewan Syariah Az Zikra), KH Ahmad Afif (Dewan Syuro FPI Bogor) beserta tokoh masyarakat setempat dan umat Islam Bogor rencananya akan mengawal kasus ini hingga para pelaku mendapatkan hukuman,” pungkasnya. [VM]

Sumber : Kiblat

Posting Komentar untuk "Dapat Bantuan Dana Usaha Cuma-cuma, 15 Warga Banten Dimurtadkan"

close