Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peta Palestina Dihapus Google? (Pandangan Ust. Felix Siauw)


Oleh : Felix Siauw

Sekali lagi tradisi copy-paste, konon katanya, saur sepuh, tutur tinular, menyebabkan satu tema menjadi trending, dibahas dimana-mana, menjadi viral dan tersebar, tapi miskin fakta dan data, menyelisihi kebenaran

Ramai orang membahas tentang Google menghapus peta Palestina, dan diganti dengan nama Israel. Pertanyaannya betulkah itu?

Pertama kita harus memahami, bahwa nation-state dalam Islam baru dikenal selepas keruntuhan Khilafah pada 1924. Lihat saja, rata-rata negara di timur tengah, serta negeri-negeri Muslim, baru terbentuk setelah itu, sebelumnya, mereka disatukan dalam Khilafah. Satu negara untuk seluruh kaum Muslim

Selepas Perang Dunia I, Khilafah dan Jerman yang saat itu kalah, harus menerima keputusan sekutu, keputusan yang sangat penting itu tertuang dalam perjanjian Sykes-Picot pada 1916, dalam keputusan ini Inggris dan Perancis sebagai pemenang perang membagi-bagi wilayah Khilafah Islam sesuai bagian para pemenang perang

Palestina atau yang lazim disebut Syam (Levant) pada masanya masuk dalam kekuasaan internasional, yang pada akhirnya dikuasai Inggris. Lobi yahudi pada Inggris pun membuahkan hasil, lewat Deklarasi Balfour pada 1917, Inggris melegalkan yahudi untuk menduduki Inggris, disahkan LBB (Liga Bangsa-Bangsa)

Puncaknya terjadi pada 1948, koloni yahudi yang ada di tanah Syam, menuntut kepada Amerika selaku pemenang perang untuk melegalisasi negara Israel. Jadilah Amerika lewat PBB men-SAH-kan Israel sebagai negara

Dan apa artinya? Sejak runtuhnya Khilafah pada 1924 sampai sekarang, Palestina tak pernah jadi sebuah negara, stateless. Artinya? Dia tak punya hak sebagai warga negara dunia. Selalu salah, selalu bermasalah

Bila Yahudi menyerang dan membunuh, mereka bilang itu bela diri, preemptive attack. Namun bila Muslim Palestina yang membela diri, mereka katakan teroris. Begitulah, sebab Palestina stateless

Bila dikatakan Google mengganti nama Palestina menjadi Israel, pertanyaannya, "Kapan Google Maps pernah melabel wilayah itu sebagai Palestina?"

Kesimpulannya, Google Maps tak pernah menghapus nama Palestina pada peta, karena tidak pernah memasukkannya dari awal

Sekarang apa pentingnya bagi kita?

Saya tahu kita semua peduli dan sangat sensitif dengan urusan Palestina, hati kita terkoyak setiap waktunya saat mendengar pinta tolong dari mereka, tapi tak banyak yang kita bisa lakukan

Karenanya kita harus memahami, apa akar masalah di Palestina ini? Apa solusinya kemudian? Demikian sudah saya bahas di http://felixsiauw.com/home/solusi-total-masalah-palestina-khilafah-islamiyyah/ bahwa Khilafah lah yang mampu menyatukan ummat, lalu membebaskan Palestina

Namun kita juga tahu bahwa Khilafah ini bukan perjuangan satu dua malam, tapi proyek besar kaum Muslim yang memerlukan banyak pengorbanan dan kesabaran. Oleh karena itu lebih dari menyoal nama Palestina di Gmaps, yang memang dari awal tak pernah diakui, mari kita berbuat yang lebih terasa

Apa yang bisa kita lakukan?

1. Setelah memahami bahwa ketiadaan Khilafah adalah asal mula konflik di Palestina, maka kita harus serius membina diri, membina jamaah, untuk bersungguh-sungguh memahamkan dan mengembalikan Khilafah ini ketengah-tengah ummat, kaji Islam dan dakwahkan, bergabung dengan jamaah yang memperjuangkannya, dan mendakwahkan bahwa hanya dengan Khilafah kita bisa bersatu dan mulia, terhormat, dan mendatangkan pertolongan Allah

2. Terlibat aktif dalam upaya membantu perjuangan mujahidin di Palestina. Mendoakan mereka dalam sujud-sujud kita, membantu mereka dengan harta yang kita miliki. Dalam urusan ini, saya pribadi mempercayakan donasi saya pada @sahabatalaqsha

3. Memahamkan pada ummat persoalan Palestina ini adalah permasalahan bersama, urusan bersama. Bahwasanya kita adalah satu tubuh dan tidak boleh melupakan mereka, sampai Al-Aqsha bisa dibebaskan dari penjajahan Israel

Kita tahu Allah tak pernah membebankan kepada kita untuk pembebasan Al-Aqsha, tegaknya Khilafah dan bersatunya ummat Muslim, apalagi kebangkitan Islam. Itu semua bagian dari pertolongan Allah

Tapi yang Allah bebankan pada kita sederhana sekali. Berjuang maksimal pada setiap kewajibannya, menjadikan diri kita istiqamah dalam perjuangan dakwah. Sampai Allah matikan kita diatasnya, atau kita dimenangkan. Wallahua'lam. [VM]

Sumber : FB Felix Yanwar

Posting Komentar untuk "Peta Palestina Dihapus Google? (Pandangan Ust. Felix Siauw)"

close