Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lihatlah, Dua Negara Penjahat Ini Tolong Menolong dalam Keburukan


Oleh : Umar Syarifudin – Syabab HTI 

Amerika Serikat dan Israel mencapai kesepakatan final soal paket bantuan militer AS senilai 38 miliar dolar AS. Seorang sumber yang dekat dengan perkara tersebut mengatakan kepada Reuters, Selasa (13/9), perjanjian selama 10 tahun tersebut akan ditandatangani dalam beberapa hari mendatang. Kesepakatan yang dikenal dengan nota kesepahaman itu akan memberi bantuan sebesar 3,8 miliar dolar AS per tahun, naik dari 3,1 miliar dolar AS tahun lalu. Kesepakatan terakhir akan berakhir pada 2018.

Pemerintah Amerika Serikat sebagai pendukung kuat terhadap negera ilegal Israel. Sejak awal kampanyenya, Barack Obama telah menyatakan janji dan dukungannya terhadap negara ilegal yang telah membunuh ribuan kaum Muslim di Palestina itu. 

Ancaman Israel untuk melancarkan serangan luas ke Gaza yang telah dilontarkan. Hal ini juga menunjukkan bahwa rezim anti-kemanusiaan tersebut sama sekali tidak pernah menginginkan atau mengejar perdamaian di kawasan. Tak diragukan lagi, kegagalan luas di sektor politik dan militer Israel dalam menghadapi perlawanan rakyat di kawasan telah menimbulkan kekhawatiran serius bagi para pejabat Tel Aviv. Dalam kondisi seperti ini, maka peningkatan ancaman rezim Zionis dan gerakan militer rezim ini dianggap sebagai upaya untuk menutupi kegagalan-kegagalannya.

Rezim Zionis memanfaatkan semua peluang dan menggunakan segala cara untuk memajukan kebijakan ekspansionisnya. Jika rezim ini memiliki kemampuan yang diperlukan, maka Israel tentunya tak akan segan-segan untuk menggelar perang baru di kawasan.

Dan Anda pun telah melihat, tidak ada yang menghalangi Israel dari aksi kejahatan yang diinginkannya, sekalipun potret kekejaman dan tidak bermoral yang dilakukannya disaksikan seluruh dunia dengan jelas dan terang. Oleh karena itu, selama ini Israel aman. Sehingga zionis Yahudi lancar dan mulus dalam aksi kejahatan dan berbagai pengusiran terhadap rakyat Palestina, termasuk ribuan peristiwa pembantaian yang mereka anggap sebagai hal yang lumrah. Dan perilaku seperti ini sejalan dengan tujuan dan keberadaan mereka dalam hidup ini.

Otoritas sendiri sibuk mendandani topeng kepalsuannya, serta mengulang kembali permainan-permainan akrobatik-nya. Ingat, era di mana kita hidup sekarang adalah era pembebasan dari dominasi imperialisme, dan era melakukan revolusi. Sekarang, bukan waktunya lagi bagi ketergantungan dan pelayanan terhadap kaum imperialis. Hal yang jelas, Presiden Otoritas Palestina mengakui ada dua hal penting: Pertama, ia mengakui melindungi Yahudi dan menjaga keamanannya.

Sementara para penguasa menginginkan umat Islam agar melampiaskan kemarahan atas penjajahan kaum muslim Palestina hanya dalam bentuk diskusi, seminar, long march dan demonstrasi lalu selesai. Jelas aktivitas long march dan demonstrasi, merupakan ekspresi yang jujur dari kemarahan umat Islam, namun seharusnya mengarahkan kemarahan dengan benar dan efektif. Yaitu menuntut kepada para penguasa agar mereka mengerahkan pasukan ke medan pertempuran menghapus Israel dan hegemoni Amerika Serikat.

Poin berikutnya kejahatan Israel Yahudi telah merata, sementara para penguasa Muslim berdiam diri saja tanpa berbuat apa-apa; sementara ketundukan Otoritas sudah sampai titik puncak. Seandainya penguasa negeri-negeri muslim tidak melindungi Israel, maka Yahudi tidak akan pernah berani melawan kaum Muslim, dan merebut tempat-tempat sucinya, seperti yang terlihat saat ini. Ironisnya, mereka sibuk mengamati pesawat-pesawat tempur Yahudi yang terbang silih berganti, lalu menghitung korban yang tewas dan terluka, setelah itu mereka berlomba-lomba mengeluarkan kecaman dan penolakan keras.

Sebenarnya respon terhadap Palestina sangat jelas, tidak membutuhkan rapat, diskusi, maupun evaluasi. Para penguasa sebenarnya mendengar jeritan histeris anak-anak, rintihan orang-orang yang terluka dan orang-orang tua, serta seruan orang-orang yang meminta pertolongan, bahkan ribuan kali jeritan: Wahai Mu’tashim. Meski begitu, para penguasa itu tetap saja tuli, bisu, buta. Hal ini menegaskan bagi kaum Muslim bahwa tidak ada cara lain untuk menyelamatkan diri dari kejahatan Yahudi selain dengan Khilafah saja. [VM]

Posting Komentar untuk "Lihatlah, Dua Negara Penjahat Ini Tolong Menolong dalam Keburukan"

close