Dewan Sipil: Pemandangan di Aleppo Timur Seperti “Neraka”


Dewan Pertahanan Sipil menggambarkan pemandangan di Aleppo Timur saat ini seperti “neraka”. Mobil Ambulan tidak bisa mengevakuasi jasad warga dan pejuang yang bertebaran di jalan-jalan kota yang terkepung itu. Hal itu karena gempuran sengit militer Assad yang tak kunjung mereda.

“Seluruh jalan dan bangunan yang hancur penuh dengan jasad,” lapor lembaga yang bertugas mengevakuasi korban di wilayah oposisi tersebut dalam akun resmi Twitter, seperti dilansir Al-Jazeera, Selasa (13/12).

Kondisi ini membuat para petugas tidak bisa bergerak untuk mengevakuasi para korban, baik yang selamat atau yang sudah tewas. Bahkan, banyak di antara korban selamat tertimbun reruntuhan bangunan.

Direktur Dewan Pertahanan Sipil wilayah Aleppo, Ammar As-Salmu, mengungkapkan bahwa petugas sempat “ditolong” hujan yang mengguyur Aleppo pada Selasa. Cuaca itu membuat serangan udara mereda sehingga para petugas bisa memakamkan jasad korban yang sudah tewas berhari-hari.

Selain karena serangan, imbuhnya, para korban juga meninggal akibat cuaca dingin. Kebanyakan yang meninggal akibat cuaca para lansia. Mereka terpisah dari keluarga setelah militer rezim merebut daerah baru di wilayah yang terkepung itu.

Salmu menunjukkan, sekitar 100 ribu warga sipil saat ini terkurung di wilayah lima kilo meter persegi. Sementara reporter Al-Jazeera menyebutk, mereka sudah mulai terdesak di daerah seluas 3,5×2,5 kilometer.

Wartawan yang berada bersama puluhan ribu warga yang terkepung itu, seperti dilansir Al-Jazeera, mengungkapkan bahwa warga sipil memenuhi jalan-jalan Aleppo, mencoba menyelamatkan diri. Rumah yang selama ini menjadi tempat persembunyian aman dari serangan udara sudah tidak bisa diandalkan lagi.

Kondisi wilayah Aleppo Timur pun saat ini sangat memprihatinkan. Seluruh jaringan telepon dan listrik putus. Bahan bakar minyal tidak ada. Air dan juga makanan pokok juga menghilang. Warga terlunta-lunta tanpa air dan makanan.

Kabar terkini menyebutkan, rezim Assad dikabarkan mulai menghentikan serangan udara setelah adanya kesepakatan antara oposisi dan rezim yang difasilitasi oleh Turki dan Rusia. Rezim sepakat membolehkan warga dievakuasi dari Aleppo Timur menuju wilayah oposisi di Aleppo Barat. Akan tetapi, wartawan independen Suriah Hadi Al-Abdullah, sampai berita ini diturunkan proses evakuasi itu belum berlangsung. [VM]

Reporter: Sulhi El-Izzi
Sumber: Al-Jazeer/Kiblat

Posting Komentar untuk "Dewan Sipil: Pemandangan di Aleppo Timur Seperti “Neraka”"