Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Daging Ulama Itu Beracun, Tuan!


Kabar viral, ulama Surabaya Ust Hasyim Yahya selaku ketua dewan pengurus Yayasan Masjid Mujahidin (salah satu masjid komando penumpasan PKI dan titik kumpul Aksi Bela Islam 212)  akan dipanggil penyidik Kepolisian Resort Tanjung Perak Surabaya pada besok Selasa 16 Mei 2017 pk 10.00 di ruang reskrimum. Pemanggilan salah satu tokoh dan ulama Surabaya yang vokal ini adalah sebagai saksi yang diduga melakukan tindak pidana dengan menyebarkan permusuhan, kebencian atau isu SARA. 

Bahkan melalui pesan singkat grup keluarga dan tetangga, seruan aksi simpatik dengan mendatangkan ratusan bahkan ribuan massa kemungkinan akan pecah lagi di kota Pertempuran akan terulang kembali. Sebagian publik Surabaya gerah Ulama dan tokoh mereka sepertinya kok mau didholimi.

Kami Memberikan Coretan Ringkas

Kriminalisasi ulama tidak bisa diterima umat Islam. Ini bagai api dalam sekam, harap bersikap bijak. Kami menduga, menguatnya peran ulama di tengah masyarakat pasca aksi 411 dan 212, serta aksi-aksi berikutnya membuat berbagai kalangan yang kepentingannya terusik jadi geram. Kini, muncul berbagai kriminalisasi terhadap para ulama yang merupakan tokoh di balik berbagai aksi yang menguatkan nilai keberislaman masyarakat.

Kepada pemilik kebijakan, tolong bersikaplah yang adil. Ulama punya pengaruh besar bagi umat Islam. Kemuliaan ulama tentu tidak terlepas dari peran pengabdian yang mereka lakukan. Sebagai pewaris nabi, kemuliaan para ulama adalah karena mereka menempuh jalan sebagaimana Rasulullah saw.; tak kenal lelah membacakan ayat-ayat-Nya dan menyebarluaskannya di tengah-tengah manusia. Mereka pantang menyerah meskipun harus menghadapi beragam risiko.

Para pewaris para nabi itu juga mengikuti jejak Rasulullah saw. dalam membersihkan masyarakat dari berbagai kekufuran dan kemaksiatan. Dengan ilmu yang dimiliki, mereka dapat menjelaskan kesesatan dan kerusakan berbagai pemikiran kufur seperti komunisme, sekularisme-kapitalisme, pluralisme, dan lain-lain. Dengan penjelasan itu, masyarakat bisa terselamatkan dari ragam bahaya. Dalam menghadapi kemungkaran dan kemaksiatan, mereka pasti memilih berada di garda depan. Mereka tidak rela jika ada hukum Islam diabaikan, apalagi dilecehkan. Mereka akan memimpin umat berjuang menegakkan syariah, maka masyarakat benar-benar bisa diproteksi dari ide sesat, kemungkaran dan perangai tercela.

Umat Islam bukanlah pihak yang mengancam kesatuan apalagi kebhinekaan. Tolong jangan didoktrin dengan stempel murahan dan memuakkan. Marilah kita bertaubat pada Allah SWT dengan melepaskan jerat rantai jebakan duniawi. Hormatilah para ulama, sang pewaris para nabi. Dan yang darah pemuda muslim mengalir darah para pejuang. Tampaknya mereka ikhlas berbaris rapi menjadi ‘bambu runcingnya’ para ulama.[VM]

01.45, Bumi Resolusi Jihad dan Pertempuran, Surabaya 15 Mei 2017

Penulis: Adam Syailindra - Koordinator CAS (Cangkrukan Arek Surabaya)

Posting Komentar untuk "Daging Ulama Itu Beracun, Tuan!"

close