Begini Diskriminasi Cina terhadap Muslim Uighur selama Ramadhan

Muslim Uighur

VisiMuslim - Muslim Uighur di Cina ta hanya harus menjalani puasa Ramadhan selama 16 jam tahun ini. Namun, mereka juga harus berhadapan dengan upaya diskriminasi yang dilakukan oleh otoritas Beijing.

Dilaporkan The New Arab, Kamis (01/06), seluruh rumah makan di provinsi Xinjiang telah diperintahkan untuk buka pada siang hari selama bulan suci Ramadhan. Mereka yang bekerja di Partai Komunis Cina diperintahkan untuk bekerja 24 jam tanpa menghiraukan para pekerja yang berpuasa.

Di daerah tetangga Hotan provinsi, para siswa diharuskan melihat film-film propaganda komunis dan melakukan kegiatan olahraga pada hari Jum’at. Padahal hari itu adalah waktu Shalat Jum’at bagi umat Islam. Hal ini sesuai dengan upaya Beijing yang terus berlanjut untuk meruntuhkan sentimen nasionalis dan religius di provinsi Xinjiang, rumah bagi Muslim Uighur yang menginginkan kemerdekaan dari Cina.

Seorang pejabat dari kota Zawa, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa guru, pegawai negeri dan pegawai di sektor jasa tidak diizinkan untuk berpuasa selama bulan Ramadhan. “Ini sangat dilarang dan jika mereka ditemukan puasa selama periode ini, mereka akan ditindak,” katanya, seperti dikutip Time of Israel.

Bulan lalu, pihak berwenang Cina dilaporkan mulai mengumpulkan sampel DNA dari warga Muslim Uighur untuk disimpan dalam database besar. Nama-nama Muslim untuk bayi juga telah dilarang, selain ancaman penjara bagi orang-orang yang berbagi konten Al-Qur’an di media sosial.

Menurut para analis, Beijing berusaha melunturkan identitas etnis dan agama etnis Uighur melalui sebuah kebijakan di Xinjiang. Cina mengatakan keamanan dan persatuan nasional menjadi prioritas negara tersebut. Oleh karenanya, perbedaan agama atau etnik tidak dapat ditolerir.

Seorang pejabat menolak untuk menjawab apakah tindakan tersebut secara khusus menargetkan umat Islam dalam menjalani Ramadhan. “Saya tidak dapat memberikan rincian apapun tentang masalah ini,” kata pejabat yang tidak bersedia disebut namanya. “Sebaiknya Anda menanyakannya dengan sektor keamanan publik.” [Kiblat]

Posting Komentar untuk "Begini Diskriminasi Cina terhadap Muslim Uighur selama Ramadhan"