Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MAPIM Kutuk Sikap Putera Mahkota Bin Salman Soal Uighur

 Mohd Azmi Abdul Hamid - Presiden Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM)
VisiMuslim - Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) mengutuk sikap putra mahkota Arab Saudi Muhammad in Salman yang mendukung kamp konsentrasi Cina untuk program deradikalisasi muslim Uighur.

Pernyataan kekesalan itu disampaikan oleh Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid. MAPIM sendiri merupakan lembaga gabungan beberapa organisasi nonpemerintah yang memperjuangkan aspirasi Islam di Malaysia.

“MAPIM dengan tegas mengutuk dan kesal (terhadap) sikap Saudi yang dinyatakan oleh putera Salman mengenai sokongan terhadap China yang menindas etnis Uighur dan muslim minoritas di negara tersebut,” kata cikgu Mohd Azmi dalam pernyataan tertulis, Ahad (24/02/2019).

Mohd Azmi menegaskan pernyataan Bin Salman yang menyebut Cina berhak menahan etnis Uighur untuk membasmi ekstremisme tak dapat diterima. “Jelas putera Salman itu tidak punya sebarang perasaan ke atas penderitaan golongan muslim yang tertindas di Cina,” imbuhnya.

Presiden MAPIM menilai Arab Saudi telah menyingkirkan keutamaan pembelaan terhadap etnis muslim Uighur. Sikap tersebut sama sekali tidak melambangkan kerajaan yang bertanggung jawab kepada nasib muslim yang dizalimi di dunia.

Sementara, lanjut Mohd Azmi, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada 2015 lalu telah mengeluarkan pernyataan yang memberikan perhatian serius terhadap nasib muslim Uighur. OKI menyoroti nasib etnis muslim di wilayah Xinjiang yang dilarang mengamalkan rukun Islam, termasuk berpuasa di bulan Ramadhan.

Mohd Azmi menyebut sikap putera mahkota terkait Uighur tersebut menunjukkan Arab Saudi tak bisa lagi diharapkan untuk peduli terhadap nasib kaum muslim yang tertindas. Sebaliknya, negeri yang dipimpin Raja Salman itu justru memilih bersekongkol dengan musuh Islam. Karenanya, sikap Saudi tersebut dianggap sangat memalukan dan harus dikutuk.

“Kini Saudi sanggup mengenepikan nasib etnis Uighur yang jelas dizalimi, tetapi Saudi lebih memberi keutamaan untuk menjaminkan perdagangan berbilion (bermiliar) dolar dengan Cina,” tegasnya.

Sebelumnya, Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman mendukung pembangunan kamp konsentrasi untuk Muslim Uighur. Dia mengatakan bahwa tindakan Cina itu dapat dibenarkan.

“Cina memiliki hak untuk melakukan pekerjaan anti-terorisme dan ekstremisasi untuk keamanan nasionalnya,” kata Bin Salman, yang telah berada di China menandatangani banyak kesepakatan dagang pada Jumat (22/02/2019). [vm]

Sumber : Kiblat

Posting Komentar untuk "MAPIM Kutuk Sikap Putera Mahkota Bin Salman Soal Uighur"

close