Simpatisan FPI Yogyakarta: Kami Diserang Massa PDIP
Foto: Mobil jeep FPI rusak akibat bentrok |
VisiMuslim - Haji Bambang Tedi mengaku penyerangan terhadap simpatisan Front Pembela Islam (FPI) terjadi di kawasan rumahnya, Jalan Wates km 8 Yogyakarta, Gamping Sleman, Ahad (07/04/2019). Mantan Ketua FPI Daerah Istimewa Yogyakarta itu kemudian menceritakan kronologi penyerangan tersebut.
“Penyerangan itu terjadi ketika saya mau pergi ke tempat teman saya. Karena merasa gak enak (badan), saya pulang ke rumah, dan waktu itu lewat konvoi PDIP di depan rumah. Ada ribuan orang, nggak cuman satu dua orang. Ribuan orang menyerbu langsung,” ujar Bambang melalui sambungan telepon kepada Kiblat.net, Rabu (10/04/2019).
Haji Bambang menyebutkan terjadi sebanyak tiga kali penyerangan, pertama kali terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Sebelum kejadian, ia mengaku diberitahu temannya melalui pesan singkat bahwa akan ada rombongan yang menyerbu rumahnya yang kebetulan dijadikan markas simpatisan FPI dan pendukung paslon 02.
Dia sempat mengabaikan pesan tersebut karena merasa tidak punya masalah dengan massa penyerang. Hingga akhirnya penyerangan pun benar-benar terjadi.
“Saya nggak tau mengapa mereka menyerang. Mereka langsung memasuki separuh rumah, tapi karena ada posko Gerindra dan beberapa teman, maka dihalau dan dilawan lah para penyerang itu,” ujar Haji Bambang.
Haji Bambang menjelaskan penyerangan itu terjadi di kawasan rumahnya yang seluas satu hektar. Massa yang melakukan penyerangan memenuhi setengah kawasan. Penyerangan dilakukan massa PDIP dengan melempari batu, dan beberapa diantaranya membawa senjata tajam.
“Mereka lari menggeruduk pakai besi, pakai pedang, kena kaca-kaca itu. Mereka beringas,” ujarnya.
Beredar kabar bahwa simpatisan FPI memicu konflik dengan memprovokasi massa PDIP. Terkait ini, ia menampiknya. Jika mengetahui akan ada penyerangan, dia mengatakan pihaknya akan menyiapkan pertahanan terlebih dahulu, namun nyatanya tidak.
Bahkan, meskipun berbeda pilihan, Haji Bambang mengaku tidak masalah ketika ada ribuan orang mau lewat di depan rumahnya. Karenanya ia secara tegas mengatakan bahwa kabar FPI yang memulai penyerangan terlebih dahulu adalah bohong.
“Kabar bohong itu, mereka langsung masuk, saksinya polisi. Ada tiga polisi dan satu TNI yang saat itu di rumah saya, tapi mereka nggak kuat menahan massa, karena lebih banyak,” ujarnya.
Ketika akan terjadi penyerangan selanjutnya, massa simpatisan FPI sekitar 250 massa FPI berkumpul dengan membawa bambu runcing. Oleh polisi, massa FPI dilarang untuk keluar kawasan.
“Akhirnya ketika dia mau nyerang lagi, kami siap 250 orang pake bambu runcing. Tapi dihalang-halangi aparat. Ya sudahlah, kalau saya keluarin tentu banyak yang korban. Pikiran saya nanti pak Prabowo siangnya gak bisa hadir,” jelasnya.
Penyerangan itu kemudian dibubarkan oleh aparat kepolisian bersama TNI. Setelah itu, kata Haji Bambang, beberapa anggota FPI dari daerah lainnya di Jawa Tengah beberapa diantaranya mendatangi kediamannya untuk mengamankan jika suatu saat kembali terjadi hal yang tidak diinginkan. Bukan hanya itu, ia mengaku dari pihak Prabowo mengirimkan 200 anak buahnya untuk berjaga di kediamannya.
Haji Bambang mengungkapkan akibat penyerangan itu, satu orang anggota TNI terkena bacokan. Dia mengatakan telah melakukan pelaporan ke polisi atas penyerangan yang dilakukan simpatisan PDIP.
Sebelumnya, ia mengaku ada beberapa orang yang meminta dirinya tidak melakukan pelaporan, dengan alasan agar Jogja tetap damai. Namun, pelaporan tetap dilakukan, Haji Bambang mengklaim dirinya diperintah Habib Rizieq untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi.
“Habib Rizieq di Whatsapp bilang, Pak Haji sabar, tapi tetap dilaporkan,” ujarnya.
Dalam pelaporannya, Haji Bambang meneyrtakan barang bukti rekaman CCTV dan rekaman ponsel. Dia melaporkan massa parpol tersebut ke polisi dengan tuduhan pengrusakan secara bersama-sama. Dia mengatakan mobil Jeep miliknya rusak dan kaca rumahnya pecah.[vm]
Sumber : arrahmah
Posting Komentar untuk "Simpatisan FPI Yogyakarta: Kami Diserang Massa PDIP "