Anda Mengapresiasi Positif Menag Lukman, Atau Sekelompok Siswa Pengibar Bendera Tauhid Itu?
Oleh : M. Arifin (Tabayyun Center)
Viral di media sosial foto sejumlah siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) mengibarkan bendera tauhid. Dalam foto tersebut, tampak sekelompok siswa berpose di halaman madrasah diikuti langkah kontroversial Menag yang melakukan investigasi atas foto tersebut.
Ada nuansa kepanikan pemerintah belakangan terhadap bendera Tauhid. Coba, apa salahnya bendera Islam, panji Rasulullah SAW sampai dilakukan investigasi gara-gara dikibarkan oleh para siswa yang bangga dengan bendera Islam?
Apakah rezim Jokowi ini benar-benar menjalankan fungsi yang semestinya sebagai penjaga agama? Ketika terjadi penistaan agama, alih-alih dia bertindak tegas, yang dia lakukan justru mendukung orang yang menista agama itu. Akibatnya, orang makin berani menghina.
Bendera Nabi saw merupakan simbol Islam yang wajib dijaga, diagungkan, dan dipelihara hingga tetes darah penghabisan. Tidak sepantasnya seorang Muslim menghinakan, meremehkan, atau menganggap enteng bendera dan panji Nabi saw.
Di dalam lintasan sejarah panjang, para shahabat radliyallahu ‘anhum, khususnya yang diserahi tugas membawa panji atau bendera, rela gugur berkalang tanah untuk membela kemulian bendera Nabi saw. Benar, bendera itu hanyalah secarik kain yang barangkali tidak bernilai. Namun, saat secarik kain tersebut ditasbihkan sebagai bendera Islam, yang di dalamnya ditorehkan kalimat Laa ilaha illa al-Allah Muhammad Rasulullah, maka ia telah berubah menjadi simbol Islam, simbol kemuliaan Nabi Muhammad saw dan umatnya. Siapa pun yang berusaha menghinakan simbol itu, maka ia harus berhadapan dengan seluruh kaum Mukmin.
Liwa' dan Rayah Rasul SAW itu harus diagungkan dan dijunjung tinggi. Sebab keduanya merupakan syiar Islam yang malah harus menggantikan syiar-syiar jahiliah yang menceraiberaikan kaum Muslim dalam sekat-sekat 'ashabiyah.
Kami mengingatkan akan firman Allah SWT: Demikianlah (perintah Allah). Siapa saja yang mengagungkan syiar-syiar Allah, sungguh itu timbul dari ketakwaan kalbu (TQS al-Hajj [22]: 32). Syeikh an-Nawawi al-Bantani (w 1316 H), menjelaskan ayat tersebut, bahwa di antara sifat terpuji yang melekat pada orang yang bertakwa adalah mengagungkan syiar-syiar Allah, yakni syiar-syiar Dîn-Nya (An-Nawawi alBantani, Syarh Sullam at-Tawfiq, hlm. 103).
Seperti dinyatakan oleh Imam Muhammad asy-Syaibani dalam As-Siyar al-Kabîr dan oleh Imam as-Sarakhsi dalam Syarh asSiyar al-Kabîr, Liwa' kaum Muslim selayaknya berwarna putih dan Rayah mereka berwarna hitam sebagai bentuk peneladanan kepada Rasul SAW.
Umat Islam juga seharusnya selalu menjunjung tinggi dan menghormati Liwa' dan Rayah Rasul SAW itu. Lebih dari itu, mereka seharusnya berjuang bersama untuk mengembalikan kemuliaan keduanya sebagai panji tauhid, identitas Islam dan kaum Muslim, sekaligus pemersatu mereka.[vm]
Posting Komentar untuk "Anda Mengapresiasi Positif Menag Lukman, Atau Sekelompok Siswa Pengibar Bendera Tauhid Itu?"