Investasi Bodong Cara Cepat Bangkrut

Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala 

(Pemerhati Politik Asal NTT)

Cara cepat dalam beberapa hal sangat diperlukan. Dalam dunia berhitung cara cepat bisa menghemat waktu menyelesaikan soal Matematika dan IPA.

Beberapa lembaga telah membuat kursus tentang cara cepat berhitung ini. Dengan cara ini soal matematika sangat rumit yang memerlukan belasan langkah penyelesaian bisa diselesaikan hanya dengan 3 langkah. Bahkan ada soal yang bisa langsung dijawab dengan melihat angka pada soalnya.

Penyedia kursus cepat berhitung ini juga menjelaskan cara berhitung normal atau "panjang" dengan harapan pelajar bisa mengerti keterkaitan antara cara panjang dan cepat dalam menjawab setiap soal MIPA. Anak yang jago menggunakan cara berhitung "normal" biasanya bisa cepat memahami cara cepat berhitung.

Nilai ujian pun meningkat. Namun tidak sama halnya dengan investasi bodong (palsu atau ilegal) yang menawarkan cara cepat menjadi kaya. Secara teori sekilas menarik tetapi faktanya banyak yang tertipu.

Investasi bodong  yang ditangani Satgas Waspada Investasi OJK telah menutup 444 entitas pada tahun 2019. Investasi bodong menyaingi kasus korupsi di Indonesia.

Lima kasus investasi bodong terbesar di Indonesia totalnya hampir dua kali kasus korupsi Jiwasraya. Kelima kasus itu adalah Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) dengan korban 1.800 anggota (kerugian diperkirakan Rp.10 triliun); Pandawa Group korban 594 ribu orang (kerugian Rp.3,8 triliun).

Dream for Freedom 700ribu orang (kerugian Rp.3,5 triliun); Koperasi Cipaganti Karya Graha Persada korban 8.700 orang (kerugian diperkirakan Rp.3,2 triliun) dan PT. Peresseia Mazekadwisapta Abadi (Primaz) korban 3.000 orang (kerugian diperkirakan Rp. 3 triliun). Total kerugian masyarakat Rp.23,5 Triliun, belum termasuk 439 kasus atau entitas yang lain.

Dari besarnya kasus ini, bisa disimpulkan bahwa masih banyak anggota masyarakat yang belum memahami cara memperoleh kekayaan yang halal. Mereka terjebak dengan iming-iming "cara cepat" menjadi kaya tanpa memahami prosesnya.

Investasi bodong termasuk cara berbisnis yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin seseorang mendapatkan kekayaan hanya dengan berinvestasi tanpa berusaha. Keuntungan yang dijanjikan terlalu besar dan gampang untuk diperoleh tanpa dibarengi usaha yang besar. Menjadi kaya tidak semudah memasak mie instan kurang 5 menit makanan siap disantap.

Dalam sejarah Islam memang ada pengusaha besar yang cepat menjadi kaya tetapi tetap memperhatikan akad bisnis yang jelas dan strategi dagang yang jenius. Misalkan pengusaha Sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Abdurrahman bin Auf ra yang sangat kaya di Makkah. Ketika berhijrah mengikuti Rasulullah SAW dalam keadaan miskin. Di Madinah Beliau menjadi kaya kembali dengan cara menggunakan jurus makelar di Pasar Madinah. Dalam tempo yang singkat Beliau menjadi salahsatu pengusaha terkaya di Madinah.

Dengan kekayaannya Beliau mampu menyumbangkan harta yang banyak untuk kepentingan dakwah dan jihad Kaum Muslimini di Negara Madinah.

Jumlah sumbangan Sahabat Abdurrahman bin Auf ra untuk Kaum Muslimin pada Perang Tabuk (fase Madinah) adalah 2.000 Dinar. Jika 1 Dinar setara dengan Rp.2.258.000, maka 2.000 Dinar setara dengan Rp.4.516.000.000. Jumlah yang sangat besar bagi seorang pengusaha di Madinah saat itu.

Tidak seperti investasi bodong yang sudah akadnya tidak jelas, dana nya dipakai membayar utang perusahaan bahkan dibawa kabur keluar negeri.

Semoga tidak ada lagi anggota masyarakat kita yang tertipu dengan investasi bodong ini. Masyarakat bisa menempuh jalan lain berupa pelaksanaan sistem ekonomi Islam yang berpihak kepada ekonomi Umat.

Sistem ekonomi Islam akan menghilangkan investasi bodong karena syariah Islam mencegah akad bisnis yang tidak jelas (gharar)dan menghilangkan bisnis ribawi.

Sistem ekonomi Islam akan mengalihkan kekayaan Sumber Daya Alam dari perusahaan kapitalis menjadi milik umat dan negara. Keuntungannya bisa menjadi modal untuk usaha yang halal bagi warga negaranya. Dengan demikian tidak akan ditemukan lagi orang yang miskin atau bangkrut karena ditipu investasi bodong. [visimuslim.org]

Berbagi :