Novel Bamukmin: Terowongan Istiqlal-Katedral Habiskan Uang Negara
Jakarta-Visi Muslim- Rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral di Jakarta ditanggapi Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin. Menurutnya, pembangunan terowongan yang disebut sebagai 'terowongan silaturahmi' oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak diperbolehkan dalam agama Islam.
"Dari sisi agama Islam sangat terlarang, karena masjid harus suci dari sentuhan orang yang beragama di luar Islam. Sehingga kesucian ini harus dijaga. Tidak sembarangan orang harus masuk ke dalam masjid," jelas Novel, Senin, 10 Februari 2020.
Untuk itu, dia mendesak agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus segera bersikap atas rencana yang menurut dia 'nyeleneh' itu. Karena pembangunan terowongan penyambung antar rumah peribadatan tersebut akan mengusik syariat agama Islam, lantaran mencampuradukkan hak dan batil.
Kerukunan antar umat beragama, kata Novel sudah berjalan dengan baik. Sehingga pembangunan terowongan Istiqlal-Katedral baginya tiada urgensi untuk dikonstruksi.
Dia mencontohkan demonstrasi massal PA 212 pada 2016 lalu telah menunjukkan terjalinnya toleransi antar umat beragama.
"Dibuktikan massa alumni 212 sampai kurang lebih 7 jutaan pada tahun 2016, sangat terjalin yang mana pengantin yang sekiranya melangsungkan perkawinan di Katedral, diantar dan dikawal oleh massa 212, termasuk FPI (Front Pembela Islam)," terang dia.
Lebih lanjut mantan Jubir FPI itu menilai rencana pembangunan terowongan silaturahmi akan menjadi hal yang sia-sia dan hanya menghabiskan uang negara semata. Padahal, dia menyebutkan saat ini perkembangan ekonomi Indonesia sedang merosot tajam dan banyak rakyat yang masih kelaparan.
Sehingga, wacana pembangunan terowongan silaturahmi patut dikritisi. Terlebih, kucuran dana yang akan digelontorkan pemerintah, kabarnya hingga Rp475 miliar.
Pada sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan akan ada terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta. Kala itu, dia didampingi Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Jadi tidak kelihatan berseberangan, tapi silaturahmi," ujar Jokowi saat meninjau renovasi Masjid Istiqlal, Jumat, 7 Februari 2020. [nry/MC]
Posting Komentar untuk "Novel Bamukmin: Terowongan Istiqlal-Katedral Habiskan Uang Negara"