Antisipasi Corona Virus, Tajikistan Batalkan Lagi Peresmian Masjid Terbesar di Asia Tengah

Masjid Jami' Dushanbe-Tajikistan

Dushanbe-VisiMuslim- Pembukaan Masjid di Pusat ibu kota Dushanbe, yang merupakan masjid terbesar di Asia Tengah, telah ditunda lagi, penundaan ini dikarenakan kekhawatiran akan virus corona.

Sebuah masjid jami' di pusat Dushanbe rencananya dijadwalkan secara resmi dibuka pada 12 Maret yang akan dihadiri oleh Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon dan Qatar Emir Tamim bin Hamad Al Thani

"Sebagai bagian dari langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona di negara itu, pembukaan masjid telah ditunda ke tanggal yang belum ditentukan," sumber dalam pemerintah Tajik mengatakan kepada Asia-Plus dalam sebuah wawancara.

Tanggal peresmian Masjid Pusat Dushanbe kedepan masih belum diketahui, tambah sumber itu.

Pembangunan Masjid Pusat Dushanbe, yang diharapkan menjadi masjid terbesar di Asia Tengah ini telah selesai dan tinggal menunggu pembukaannya.

Beberapa ribu pekerja telah terlibat dalam pembangunan masjid ini.

Presiden Emomali Rahmon memulai pembangunan masjid ini tidak jauh dari pusat kota Dushanbe pada Oktober 2011.

Total biaya proyek hampir 100 juta dolar AS; lebih dari setengah jumlah ini dilaporkan disediakan oleh Qatar.

Masjid ini diharapkan mampu menampung lebih dari 100.000 jamaah sholat. Tajikistan sekarang menjadi rumah bagi masjid terbesar di Asia Tengah, mengalahkan masjid Turkmenbashi di Turkmenistan yang  yang dapat menampung 10.000 orang.

Sebelumnya, pemerintah Tajik telah membuat keputusan untuk menunda sementara sholat berjamaah di masjid sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran coronavirus di negara itu.

Pemerintah juga membatalkan perayaan tradisional Navrouz yang rencananya akan diselenggarakan di Dushanbe.


Hingga kini belum ada laporan kasus corona virus yang dikonfirmasi masuk ke negara mayoritas muslim itu. [] Gesang

Posting Komentar untuk "Antisipasi Corona Virus, Tajikistan Batalkan Lagi Peresmian Masjid Terbesar di Asia Tengah"