Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda: Menatap Masa Depan Menuju Islam, Tinggalkan Kapitalisme-Demokrasi, Komunisme Menuju Islam


Pasuruan, Visi Muslim- Jum’at pagi, 19 Juni 2020 telah berlangsung Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda yang digelar secara online. Pertemuan para ulama dan tokoh masyarakat ini mengusung tema “Menatap Masa Depan Menuju Islam, Tinggalkan Kapitalisme-Demokrasi, Komunisme Menuju Islam”, melibatkan puluhan ulama dan para muhibbin yang menyimak secara live di channel YouTube Bromo Bermartabat.

Shohibul hajat, KH. Abdulloh Amroni Pimpinan PP. Kyai Sekar Al Amri Probolinggo menyampaikan kegiatan Multaqo ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran dan pemahaman pada masyarakat untuk kembali pada Islam dan syariahnya. Beliau juga menilai bahwa seharusnya wabah ini diatasi dengan pandangan Islam, sebab kapitalisme telah tampak kegagalannya.

“Penguasa saat ini abai terhadap penanganan terhadap wabah ini secara serius. Sejumlah kebijakan seperti new normal dan Undang-Undang Corona yang memperlihatkan keberpihakan mereka pada kepentingan para kapitalis,” ungkap Kyai Amroni.

“Rakyat dibiarkan berperang sendiri melawan Corona, sebaliknya sejumlah keputusan memihak kepentingan para pemilik modal. Tidak heran karena sekarang para penguasa cenderung berideologikan kapitalisme,” lanjut Kyai Amroni.

Beliau memandang penyelesaian masalah penanganan wabah Covid-19 dan kehidupan manusia secara umum tidak dapat dicapai dengan sempurna tanpa Islam dan sistemnya yakni khilafah.

“Penegakan syariah dengan khilafah merupakan kewajiban setiap kaum muslimin. Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya terhadap Al-Baqarah ayat 30 mengungkapkan kewajiban adanya kholifah yang menerapkan hukum-hukum Allah SWT di muka bumi. Dengan begitu akan dapat diraih keberkahan dalam hidup dunia dan akhirat,” kata Kyai Amroni.

Sejalan dengan penjelasan tersebut, Kyai Nur Huda, Pengasuh PP. Ad-Da’wah Mambaul Hikam Lumajang memaparkan wabah Corona telah menyingkap kegagalan sistem kapitalisme, demokrasi, paham nasionalisme serta komunisme.

“Berbagai negara dengan ideologi bermacam-macam, ada kapitalisme dan sosialisme menghadapi wabah Corona dengan berbagai cara namun cara dalam menghadapi wabah mematikan ini terbukti rusak. Sebagai contoh pemberlakuan new normal saat jumlah positif Corona semakin banyak demi kepentingan ekonomi, seakan-akan masyarakat dibiarkan untuk hidup dan mati sendirian,” jelas Kyai Nur Huda.

“Berbeda dengan sistem Islam yang memandang penting dan utamanya keselamatan dan nyawa manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang mengatakan lebih pentingnya nyawa manusia daripada hancurnya bumi seisinya,” sambung penjelasan Kyai Nur Huda.

Beliau, Kyai Nur Huda menjelaskan kesalahan penanganan dalam kapitalisme dan sosialisme dikarenakan pandangannya yang salah terhadap manusia dan kehidupan. Pandangan hidup yang jauh dari Allah SWT pasti akan membawa kepada kesengsaraan dan musibah.

“Dengan sudah jelas bagi kita tentang kesalahan ideologi kapitalisme dalam menghadapi wabah virus Corona, sebab berangkat dari pandangan yang salah yakni mementingkan ekonomi daripada keselamatan nyawa manusia,” ulas Kyai Nur Huda.

Selanjutnya Kyai Zainullah Muslim, Pengasuh Majelis Taklim Baitul Muslimin Pasuruan menjelaskan solusi Islam dalam mengatasi wabah penyakit.

“Negeri-negeri kaum muslimin mengapa tidak mampu menghadapi wabah Corona? Karena tidak mengambil syariah Islam sebagaimana hukum-hukumnya secara menyeluruh. Seharusnya kita mencontoh keberhasilan Khalifah Umar bin Khattab dalam mengatasi wabah yang terjadi di daerah Amwas,” jelas Kyai Zainullah Muslim.

“Oleh karena itu bila sekarang ada upaya mengkriminalkan para ulama yang memperjuangkan tegaknya khilafah, bahkan ada yang menyamakan khilafah dengan komunisme harus kita lawan dengan tegas. Para ulama harus mengambil perannya untuk memahamkan umat terhadap khilafah,” tutur Kyai Zainullah Muslim.

Di akhir sesi, Kyai Ahmad Zainuri membacakan Pernyataan Ulama pada Multaqo Ulama Aswaja kali ini. Kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin KH. Sofyan Pengasuh MT As-Salam, Kraton Pasuruan. [] Bm

Posting Komentar untuk "Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda: Menatap Masa Depan Menuju Islam, Tinggalkan Kapitalisme-Demokrasi, Komunisme Menuju Islam"