KH. Abdul Qoyum: Pertolongan Allah Tinggal Selangkah Lagi

Malang, Visi Muslim- “Nasrun minallah (pertolongan dari Allah) ini tidak kenal kekuasaan dan jumlah [musuh]. Pertolongan Allah tinggal selangkah lagi, insyaAllah khilafah akan terwujud di permukaan bumi,” meresapi penuturan KH Abdul Qoyum (Koordinator FKU Aswaja Malang Raya) dalam kesempatan _video conference_ Multaqa Ulama Aswaja “Tapal Kuda”, Jawa Timur (Jumat, 24/7), menguatkan keyakinan umat Islam bahwa perjuangan mereka akan berakhir pada kemenangan Islam, beriring kehancuran kapitalisme- demokrasi, maupun komunisme.

Kyai Pengasuh Majelis Ta’lim Pondok Bambu Al Islam Kota Malang ini menerangkan dalam multaqa yang tayang secara _live streaming_ di MUA TV (lihat: https://youtu.be/Eetz-EGck7o), bahwa khilafah belum terwujud bukan menunggu perjuangan, karena perjuangan sudah dilakukan para ulama, dan kaum muslimin. Perjuangan ini tinggal dilanjutkan sembari menunggu pertolongan Allah sebagaimana diturunkan-Nya bagi Musa dalam menghadapi Fir’aun, yang melumat kesombongannya meski sedianya berkuasa.

“Kalau pertolongan Allah sudah turun, maka akan menghantam kapitalisme, sosialisme, demokrasi, dan komunisme maupun paham-paham kebendaan yang lain, termasuk RUU HIP dan BPIP. Semua akan hancur musnah tanpa ada sisa lagi,” terangnya berkharisma, tak jauh dari gaya “Dai Sejuta Umat”, KH Zainuddin MZ rahimahullah.

“Mental-mental Fir’aun sudah melanda dan gentayangan di kalangan penguasa. Mereka tidak kapok-kapok, merasa benar, merasa kuasa, merasa kuat. Tidak sadar di balik semua itu, kekuatan manusia tidak ada apa-apanya.”

Kyai Abdul Qoyum kemudian menerangkan 2 prinsip agar umat Islam benar dalam upaya menyambut pertolongan Allah:

(1) Menjadi orang yang _ihsan_. Hanya takut kepada Allah, meng-idealkan diri untuk mendapat pertolongan-Nya, sehingga peka dalam mengatasi masalah dari akarnya.

(2) Senantiasa menjadi mujahid dengan sebenar-benarnya jihad, dalam dakwah, maupun dalam menjalankan segenap syariah.

“Sekarang kalimat khilafah bukan hanya tersebar di kalangan ulama, bukan hanya terbaca di kalangan kyai dan santri. Khilafah tersebar mulai kampung pelosok sampai perkotaan. Bahkan di istana sekarang, ramai yang bicara tentang khilafah,” paparnya lebih lanjut.

“Kalau ‘nama’ sudah diketahui, kalau ‘nama’ sudah dikenal, tinggal ‘orangnya’ muncul. Segenap ulama dan pengemban dakwah, jangan berkecil hati, tinggal selangkah untuk menyambut tegaknya syariah dan khilafah di permukaan bumi ini, lanjutkan terus berdakwah,” pungkasnya. [] ard

Berbagi :