Penghinaan Terhadap Islam Buah Sistem Sekuler



Oleh: Herawati, S.Pd.I (Muslimah Peduli Generasi) 

Umat Islam di seluruh dunia kembali merasa terhina dan marah, karena aksi penistaan yang dilakukan umat kafir terhadap kitab Al-Qur'an yang mulia. Sebuah aksi pembakaran Al-Qur'an yang sistematis dilakukan dengan dukungan politisi di Swedia dan di Norwegia.

Sebagai mana dilansir dari

https://news.detik.com/internasional/d-5152099/kerusuhan-di-swedia-gegara-politikus-rasis-pembakar-al-quran

Copenhagen - Swedia dilanda kerusuhan usai politikus asal Denmark, Rasmus Paludan dilarang menghadiri aksi pembakaran Al-Qur'an. Paludan memang dikenal sebagai seorang anti-Islam.

Sekitar 300 orang turun ke jalanan wilayah Malmo, Swedia, dengan aksi kekerasan yang meningkat seiring berlalunya malam, menurut polisi dan media lokal. Orang-orang itu menghadiri aksi anti-Islam yang masih terkait insiden sehari sebelumnya saat pengunjuk rasa membakar salinan kitab suci Islam tersebut, juru bicara polisi Rickard Lundqvist mengatakan kepada tabloid Swedia Expressen

Rasmus Paludan, pemimpin partai garis keras anti-imigran Denmark, melakukan perjalanan ke Malmo untuk berbicara dalam aksi anti-Islam itu, yang diadakan pada hari yang sama dengan ibadah sholat Jumat. Tetapi pihak berwenang mencegah kedatangan Paludan dengan mengumumkan bahwa dia telah dilarang memasuki Swedia selama dua tahun. Dia kemudian ditangkap di dekat Malmo.

"Kami menduga dia akan melakukan pelanggaran hukum di Swedia," kata Calle Persson, juru bicara polisi di Malmo kepada AFP.

"Ada juga risiko bahwa perilakunya akan menjadi ancaman bagi masyarakat." Tetapi para pendukungnya tetap melanjutkan aksi dan tiga orang kemudian ditangkap karena dianggap menghasut kebencian rasial.

Ini bukti bahwa islamophobia adalah penyakit sistematis masyarakat Barat yang sekuler

meski negara Barat menganggap tindakan ini melawan hukum, namun munculnya aksi sejenis ini menggambarkan kegagalan sistemik untuk menjamin keadilan dan kebebasan beragama. 

Islamphobia sengaja dimunculkan ditengah-tengah kehidupan yang diatur oleh idiologi kapitalisme, jaminan kebebasan beragama sesuatu hal yang utopis khususnya bagi umat muslim, tidak hanya di dunia Barat umat muslim  mendapatkan diskriminasi, nyatanya dibelahan negri-negri mayoritas muslim masih banyak ditemukan kasus serupa.

Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia, dimana aparat pemerintahan melakukan penistaan terhadap Al-Qur'an,  penistaan itu dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. yang akhirnya mendapat hukuman dua tahun kurungan penjara dan dicopot dari posisinya sebagai gubernur. 

Tidak hanya kasus penistaan terhadap agama Islam, namun kasus persekusi terhadap dakwah Islam sering terjadi, bahkan sudah dianggap agenda tahunan, radikalisme dan terorisme disematkan pada umat Islam, propaganda demi propaganda yang menghinakan dakwah Islam terus terjadi, bahkan seorang mentri agama menyatakan ciri-ciri radikalisme bisa dilihat dari penbilan yang good looking. 

Inilah sistem Demokrasi sekuler,  kerusakannya telah menggurita,  yang baik dianggap salah dan yang salah dianggap baik,  ajaran Islam seharusnya dipelajari agar wawasan kaum Muslim di Indonesia semakin baik,  buka sebaliknya, menjauhkan umat Islam dari ajarannya akan menghilangkan jati dirinya sebagai seorang muslim. 

Inilah gambaran umat Islam saat khilafah tak lagi menaungi, tak ada lagi perisai untuk menjaga kemuliaan Islam, untuk menjaga aqidah umat, untuk menjadi pelindung dari keganasan para penjajah kafir harbi, sudah saatnya umat Islam mencampakan sistem demokrasi, yang sejatinya menjadi akar masalah semua problematika umat yang saat ini terjadi, sudah saatnya umat Islam kembali menegakkan aturan Ilahi, lewat khilafah Islam akan kembali mulia,  tidak akan ada satu umatpun yang akan berani menistakan kitab Al-Qur'an dan semua ajaranNya. 

Kasus penistaan terhadap Al-Qur'an dan semua ajaran Islam tidak akan berhenti, sampai Islam kembali mulia dan berjaya menjadi negara adidaya, hanya khilafah menjamin masyarakat yang sehat dan  mampu merawat pluralitas ditubuh umat manusia, lewat penegakan khilafah keharmonisan antar individu umat beragama bisa terwujud. Allah SWT berfirman;


وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ

Artinya:"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam".

(TQS.Al-Anbiya: 107) 

Nabi saw bersabda;

“Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” 

(HR al-Bukhari). 


Wallahu A'lam  bishawwab.

Posting Komentar untuk "Penghinaan Terhadap Islam Buah Sistem Sekuler"