Tim Covid-19 Hunter Bakal Jemput Pasien yang Isolasi Mandiri
Surabaya, Visi Muslim- Forkopimda Jawa Timur mengambil langkah pro aktif untuk menghindari munculnya klaster Covid-19 di lingkungan keluarga. Caranya, dengan menjemput pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Itu dilakukan jika fasilitas untuk menjalani isolasi mandiri kurang mendukung. Misalnya terkait sanitasi dan ventilasi serta gizi yang kurang memadai.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, isolasi mandiri tidak disarankan apabila rumah tidak memenuhi syarat. Apalagi jika tidak ada ruangan pribadi untuk isolasi, serta ketika pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki komorbid yang butuh di monitor ketat.
"Kami telah menyiapkan RS Lapangan Indrapura di Surabaya. Saat ini dalam komando Pangkogabwilhan II. Saat ini di Kota Malang, kita sedang menyiapkan isolasi atau karantina terpusat di Poltekes Malang dengan kapasitas 306 bed," kata Khofifah di Surabaya, Jumat (25/9).
Melalui pola jemput bola ini, Khofifah berharap bisa memudahkan pasien mengakses berbagai layanan Covif-19 guna mendapatkan perawatan terbaik. Apalagi, kata dia, semua layanan diperoleh secara gratis jika dilaksanakan di fasilitas kesehatan milik pemerintah.
"Saat ini, kami bersama tim Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya akan jemput bola yang dilaksanakan tim Covid-19 Hunter. Jika ada pasien yang merasa rumahnya kurang memenuhi syarat untuk isolasi mandiri, maka tim covid-19 hunter siap menjemput dan akan dicarikan tempat isolasi atau karantina yang sesuai," ujar Khofifah.
Khofifah menegaskan, Rumah Sakit Lapangan Indrapura sangat cukup menampung pasien yang dijemput Tim Covid-19 Hunter. Apalagi, angka kesembuhan di RS Lapangan Indrapura terus bertambah. Dimana ada sekitar 2.070 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, yang sudah kembali pulang atau sembuh.
Khofifah mengaku, metode perawatan yang tepat menjadi aspek pendukung akan tingginya angka kesembuhan di RS Lapangan Indrapura. Setiap pasien didukung penuh makanan yang bergizi tinggi, rutin berjemur, senam dan beraktivitas bersama, hingga ngopi bersama.
"Hal ini, tak lain juga sebagai upaya untuk meningkatkan rasa nyaman dan bahagia ini, guna meningkatkan imunitas dan mempercepat kesembuhan pasien," kata dia.
Selain itu, untuk mencegah happy hypoxia, monitoring oksigen juga dilakukan secara ketat 3 hingga 4 kali sehari. "Jadi diharapkan bisa mencegah terjadinya perburukan akibat Covid-19. Alhamdullah saat ini kematiannya nol persen," ujarnya. [] Rol
Posting Komentar untuk "Tim Covid-19 Hunter Bakal Jemput Pasien yang Isolasi Mandiri"