Sekolah-sekolah di Ramallah Ditutup Setelah Para Guru Melakukan Mogok Kerja
Ramallah, Visi Muslim- Sekolah-sekolah di Tepi Barat pada hari Selasa, (27/10/2020) ditutup ketika para guru melakukan pemogokan kerja sebagai protes karena tidak dibayar selama berbulan-bulan.
Sebagian besar sekolah di kota Ramallah menanggapi seruan mogok kerja Persatuan Guru Palestina pada Kamis dan menutup sekolah-sekolah di wilayah itu.
Pemogokan guru direncanakan akan berlangsung hingga 12 November karena pembayaran gaji yang tidak teratur.
Pada hari Senin kemarin, pemerintah Palestina mengatakan pembayaran karyawan akan dipotong hingga setengahnya pada Minggu depan, dengan kemungkinan menaikkan persentase minimum sesuai dengan kondisi moneter. Kondisi ini sudah berlangsung selama empat bulan kepada lebih dari 130.000 pegawai pemerintah Palestina.
Pada bulan Juni, Otoritas Palestina (PA) menolak untuk menerima pendapatan pajak dari Israel, karena Tel Aviv mengkondisikan transfer pendapatan pajak untuk koordinasi antara kedua belah pihak.
Presiden Mahmoud Abbas telah menangguhkan koordinasi dengan Israel, setelah Israel mengumumkan rencananya untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki, termasuk Lembah Jordan.
Pendapatan pajak - yang dikenal di Palestina dan Israel sebagai maqasa - dikumpulkan oleh pemerintah Israel atas nama PA atas impor dan ekspor Palestina.
Pendapatan pajak diperkirakan $ 200 juta setiap bulan, karena Israel memotong sekitar $ 40 juta untuk layanan ekspor dan impor Palestina dan tagihan listrik. Pajak ini mewakili 63% dari pendapatan publik PA. [] Nilufar Babayiğit
Posting Komentar untuk "Sekolah-sekolah di Ramallah Ditutup Setelah Para Guru Melakukan Mogok Kerja"