Demokrat dan PKS Bertemu, Anies-AHY for 2024, Cocok Gak?



Jakarta, Visi Muslim-  Silaturahmi politik antara pimpinan partai terus terjadi. Kemarin misalnya, giliran Pimpinan Demokrat dan Pimpinan PKS yang melakukan pertemuan. Dua parpol yang berstatus sama-sama berada di luar pemerintahan ini memastikan, akan tetap jadi teman “oposisi” sejati. Mereka tidak akan masuk kabinet. Lalu apa di 2024 dua partai ini akan usung Anies-AHY? kita lihat saja.

Pertemuan ini berlangsung di Kantor DPP Partai Demokrat, di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Ini merupakan kunjungan balasan, karena sebelumnya Demokrat terlebih dahulu sowan ke markas PKS di Simatupang, Jakarta Selatan.

Rombongan PKS tiba di kantor DPP Demokrat sekitar pukul 16.21 WIB. Mereka yang datang, yakni Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsy dan Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini.

Mereka disambut langsung Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang didampingi Sekjen Teuku Riefky Harsa, beserta beberapa pengurus Demokrat lainnya. Selanjutnya, mereka menuju ke lantai 4 kantor DPP Demokrat. Mereka menggelar pertemuan secara tertutup selama hampir 2 jam.

Usai pertemuan, AHY bersama Syaikhu menggelar konferensi pers. Dia menjelaskan isi pertemuannya itu. Menurutnya, Demokrat dan PKS sepakat membantu pemerintah, meskipun posisinya berada di luar kabinet. Khususnya bantuan untuk pemerintah dalam upaya perang melawan Covid-19.

“Kami sepakat bahwa dalam segala diskusi berikutnya kita bisa mengembangkan solusi-solusi terbaik. Kendati kedua partai ini tidak berada dalam pemerintahan nasional,” kata AHY.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menegaskan, kedua partai sepakat memanfaatkan kekuatan yang ada untuk menangani dampak ekonomi. Di antaranya, melalui perwakilan di Parlemen dan kader yang menjabat sebagai kepala daerah.

“Kami juga memiliki cukup banyak kepala daerah di berbagai wilayah yang bisa kami titipkan pesan-pesan dan juga bahkan instruksi yang baik untuk bisa dijalankan oleh seluruh kader di daerah,” ungkap dia.

AHY mengakui, pandemi Covid-19 memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian. Berbagai upaya harus dilakukan untuk membantu masyarakat.

Pihaknya juga mendorong program vaksinasi Covid-19 dipercepat. Jumlah vaksinasi yang baru mencapai 11,4 juta orang dinilai masih jauh dari target pemerintah. “Kita berharap vaksinasi bisa lakukan secara semakin efektif dan tentunya lebih membangun kesiapan masyarakat kita dalam menghadapi Covid-19,” sebut dia.

Sementara itu, Ahmad Syaikhu menyampaikan poin lain yang menjadi pembicara kedua belah pihak, yaitu demokrasi Indonesia. PKS menekankan demokrasi harus betul-betul mengedepankan etika dan norma hukum.

“Dan, memperhatikan kepatutan dan kepantasan budaya bangsa Indonesia ini,” kata Syaikhu.

Ada hubungannya dengan reshuffle? Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra menegaskan, sikap partainya sudah jelas. Kata dia, ada atau tidak ada tawaran, Demokrat akan tetap berada di luar pemerintahan. “Pernyataan Ketum (AHY) sudah jelas, Demokrat memandang pentingnya check and balances. Itu sudah jelas. Kami di luar pemerintahan,” kata Herzaky, di lokasi yang sama.

Pengamat Politik Karyono Wibowo menilai, pertemuan PKS dan Demokrat sebagai upaya membangun dan mempererat komunikasi dua partai politik yang berada di luar pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Sebab, hanya mereka yang saat ini masih konsisten sebagai partai oposisi.

“Sementara PAN sudah disebut-sebut masuk dalam kabinet di isu reshuffle kali ini. Jadi, pertemuan itu lebih pada koalisi di situasi kondisi politik saat ini,” katanya dihubungi wartawan, kemarin.

Apakah hubungan tetap akan berlanjut di pemilu 2024? Karyono menjawab belum tentu. Menurutnya, banyak indikator yang memengaruhi untuk koalisi di Pilpres 2024. “Saya kira terlalu dini juga mereka menjalin koalisi untuk 2024,” katanya.

Namun begitu, lanjut Karyono, bukan tidak mungkin PKS dan Demokrat akan berkoalisi pada 2024. Sebab, mereka memiliki kesamaan dalam situasi politik saat ini. “Apakah akan mengusung Anies-AHY atau sebaliknya. Kita lihat nanti.” tutupnya.

AHY mengakui, pandemi Covid-19 memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian. Berbagai upaya harus dilakukan untuk membantu masyarakat.

Pihaknya juga mendorong program vaksinasi Covid-19 dipercepat. Jumlah vaksinasi yang baru mencapai 11,4 juta orang dinilai masih jauh dari target pemerintah. “Kita berharap vaksinasi bisa lakukan secara semakin efektif dan tentunya lebih membangun kesiapan masyarakat kita dalam menghadapi Covid-19,” sebut dia.

Sementara itu, Ahmad Syaikhu menyampaikan poin lain yang menjadi pembicara kedua belah pihak, yaitu demokrasi Indonesia. PKS menekankan demokrasi harus betul-betul mengedepankan etika dan norma hukum.

“Dan, memperhatikan kepatutan dan kepantasan budaya bangsa Indonesia ini,” kata Syaikhu.

Ada hubungannya dengan reshuffle? Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra menegaskan, sikap partainya sudah jelas. Kata dia, ada atau tidak ada tawaran, Demokrat akan tetap berada di luar pemerintahan. “Pernyataan Ketum (AHY) sudah jelas, Demokrat memandang pentingnya check and balances. Itu sudah jelas. Kami di luar pemerintahan,” kata Herzaky, di lokasi yang sama.

Pengamat Politik Karyono Wibowo menilai, pertemuan PKS dan Demokrat sebagai upaya membangun dan mempererat komunikasi dua partai politik yang berada di luar pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Sebab, hanya mereka yang saat ini masih konsisten sebagai partai oposisi.

“Sementara PAN sudah disebut-sebut masuk dalam kabinet di isu reshuffle kali ini. Jadi, pertemuan itu lebih pada koalisi di situasi kondisi politik saat ini,” katanya dihubungi wartawan, kemarin.

Apakah hubungan tetap akan berlanjut di pemilu 2024? Karyono menjawab belum tentu. Menurutnya, banyak indikator yang memengaruhi untuk koalisi di Pilpres 2024. “Saya kira terlalu dini juga mereka menjalin koalisi untuk 2024,” katanya.

Namun begitu, lanjut Karyono, bukan tidak mungkin PKS dan Demokrat akan berkoalisi pada 2024. Sebab, mereka memiliki kesamaan dalam situasi politik saat ini. “Apakah akan mengusung Anies-AHY atau sebaliknya. Kita lihat nanti.” tutupnya. [] merdeka/wartaekonomi


Posting Komentar untuk "Demokrat dan PKS Bertemu, Anies-AHY for 2024, Cocok Gak?"