Jokowi Ingin Ibu Kota Baru Dirujuk Dunia, Begini Respons Pengamat Hanif Kristianto



Jakarta, Visi Muslim-  Menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang ingin desain smart city ibu kota baru menjadi rujukan negara-negara di dunia, Pengamat Kebijakan Publik Hanif Kristianto menanyakan selama ini contoh apa yang diberikan Indonesia untuk dunia.

“Indonesia ini sudah memberikan contoh apa kepada dunia ini?” ujarnya dalam acara Kabar Siang: Buat Apa Pindah Ibu Kota Baru? Ahad (19/4/2021) di kanal YouTube News Khilafah Channel.

Menurutnya, selama ini Indonesia sering terkooptasi oleh kepentingan-kepentingan asing, dan juga mengekor kepada negara-negara Barat. Termasuk dalam pemindahan ibu kota negara, negara asing juga tidak akan tinggal diam.

Ia mengkhawatirkan jika pembangunan infrastruktur dibiayai dari utang luar negeri Indonesia akan tertawan. “Kalau dibiayai oleh negara melalui utang luar negeri negara Indonesia akan menjadi negara yang tertawan,” jelasnya.

Menurutnya, alasan mengapa akan dipindahkan ibu kota negara disebabkan karena terjadi urbanisasi penduduk ke Jakarta, peningkatan jumlah kendaraan yang pesat dan banjir, selain itu juga karena pemerataan ekonomi.

Namun, ia mengatakan pemindahan ibu kota negara ini tidak akan menjawab pemerataan ekonomi. “Bangunan dasar dari ekonomi di negeri ini atau terkait ideologi yang diambil itu kan masih bertemu pada kapitalisme, neoliberalisme,” jelasnya.

Selain itu, ia mengatakan, dalam Islam sebelum membangun ibu kota harus dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu. “Tentu tata kota yang islami itu juga memperhatikan aspek-aspek syariah,” jelasnya sebagai sesuatu yang penting.

“Di dalam Islam, negara itu berdasarkan akidah Islam, maka nilai-nilai Islam itu juga terbentuk bukan sekadar bangunannya, tetapi mengatur orang-orangnya,” pungkasnya. [] Ade Sunandar

Posting Komentar untuk "Jokowi Ingin Ibu Kota Baru Dirujuk Dunia, Begini Respons Pengamat Hanif Kristianto"