Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Belajar Di Masa Pandemi Dirilis Jika Tak Memungkinkan, Jangan Paksa Anak Sekolah Tatap Muka



Jakarta, Visi Muslim- Panduan penyelenggaraan pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUDdikdasmen) di masa pandemi Covid-19 telah diluncurkan. Isinya berupa arahan teknis Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

LAWANCOVID19_ID mengungkap beberapa isi panduan penyelenggaraan pembelajaran tersebut. Mulai dari konsep-konsep imple­mentasi pembelajaran PAUDdikdasmen hingga pemantauan pembelajaran dan tindak lanjut pengembangan pembelajaran.

“Demikian pun, dalam pelaksanaan PTM terbatas utamanya aspek kesehatan, keselamatan dan keamanan siswa tetaplah menjadi prioritas dari para pelaksana, ter­masuk guru dan tenaga pendidik,” ujar la­wancovid19_id.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berharap, panduan ini dapat di­gunakan dan dipelajari secara saksama oleh praktisi pendidikan. Supaya, PTM terbatas bisa berjalan lancar.

“Saya pikir kita semua pemangku kebi­jakan di dunia pendidikan butuh panduan operasional yang memudahkan kita mem­persiapkan dan melaksanakan PTM terba­tas,” kata Nadiem dalam acara peluncuran panduan tersebut, Rabu (2/6).

Panduan ini bakal diberikan kepada sekolah melalui dinas pendidikan setem­pat dan unit kementerian terkait, maupun melalui sosialisasi dan laman resmi milik Kemendikbud. Sekolah juga bisa mengunduh langsung panduan melalui https://bersamah­adapikorona.kemdikbud.go.id dan https:// spab.kemdikbud.go.id.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan, panduan ini dapat dijadikan alat bantu sekolah dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan PTM terbatas. “Panduan tersebut berisi arahan teknis,” ungkapnya.

Iwan meminta sekolah dan pemerintah daerah agar segera berkoordinasi dan mem­persiapkan pembukaan opsi PTM terbatas.

“Satuan pendidikan kita mohon untuk terus mempersiapkan kebutuhan protokol kesehatan, merancang sistem PTM terbatas,” tuturnya.

Iwan mengatakan, Direktorat Jenderal GTK Kemendikbudristek juga sudah mem­berikan bimbingan kepada guru berupa seri webinar PTM terbatas. “Sudah dilakukan sejak Senin (31/5) lalu secara daring hingga lima pekan ke depan,” tuturnya.

Netizen berharap panduan ini bisa memudah­kan para guru dan siswa dalam proses belajar tatap muka.

“Panduan pembelajaran pendidikan anak usia dini merupakan alat bantu demi memudahkan persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas,” kata PramuditaKhaira.

“PTM ini memang masih jadi polemik karena kondisi yang belum stabil dan anak-anak seko­lah juga mulai bosan belajar di rumah. Semoga panduan pembelajaran tatap muka terbatas yang dirilis pemerintah ini dapat bermanfaat ya. Tapi ya jangan memaksa juga kalau kondisi tidak memungkinkan,” papar StellaSuwardi.

KlipBagus mengungkapkan, tidak ada pak­saan dalam panduan tersebut.

“Untuk panduan pembelajaran tatap muka terbatas dapat disesuaikan dan dikembangkan berdasarkan kondisi sekolah pada masing mas­ing daerah,” ujarnya.

“Panduan berisi aturan terkait pembatasan jarak antarsiswa hingga aktivitas yang tidak boleh dibuka dalam lingkungan sekolah,” ujar S4fitr1HS.

“Semoga panduan ini mempermudah para guru, siswa dalam proses belajar tatap muka ke depan,” harap CeritaquIndah.

Kianinara1 bersyukur pembelajaran tatap muka akan dimulai walau dalam kondisi ter­batas. “Ini menandakan semua mulai normal. Jangan lengah dan terus disiplin protokol kes­ehatan ya gess,” ujarnya.

Sementara, adi_kujang meminta panduan tidak dijadikan alat untuk memaksa sekolah melakukan PTM.

“Jangan dipaksakan jika sistem dan meka­nisme serta segala sesuatu yang berhubungan dengan PTM belum siap bahkan belum ada. Demikian pula halnya dengan sarana dan prasa­rana di tempat pembelajaran. Kalau dipaksakan sama saja memperkeruh dan memperparah keadaan,” tuturnya.

“Bapak Menteri @nadiemmakarim, agar anak-anak dapat Merdeka Belajar, jangan paksakan untuk sekolah tatap muka di bulan Juli nanti. Risiko penularan Covid-19 masih tinggi, ditambah dengan varian-varian baru. Kalau anak-anak kita tertular, boro-boro mau Merdeka Belajar,” ujar ferdymad.

Rakyat_pemimpin mengatakan, tujuan utama panduan ini agar para pemangku kepentingan bisa menerapkan tatap muka terbatas dengan cara yang sama.

“Pembelajaran tatap muka agar bisa di­laksanakan dengan aman, agar orangtua pun tenang melepas anak-anaknya untuk belajar,” tutur mikuro06.  [] rm.id


Posting Komentar untuk "Panduan Belajar Di Masa Pandemi Dirilis Jika Tak Memungkinkan, Jangan Paksa Anak Sekolah Tatap Muka"

close