Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bilang Korupsi Berasal dari Politik Dinasti, Rocky Gerung Seret Dua Wali Kota Ini

 


Jakarta, Visi Muslim- Akademisi Rocky Gerung blak-blakan menyebut kasus maling uang rakyat asal-usulnya adalah politik dinasti.

Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu dalam video yang tayang di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 5 September 2021.

Rocky Gerung membeberkan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mewariskan kekuasaan kepada anak dan menantunya berpotensi korupsi.

“Itu yang berbahaya itu, pak Jokowi mewariskan kekuasaannya kepada dua wali kota dan itu potensi korupsi juga,” jelas Rocky Gerung.

Mantan Dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia itu juga menilai, bahwa secara kebijakan yang dilakukan Presiden Jokowi saat ini dianggap sudah koruptif.

“Jadi Sri Mulyani ini buta huruf terhadap asal usul korupsi yaitu dinastinya itu. Ini bahayanya kalau menteri keuangan, mestinya dia mengerti anatomi dari korupsi, bukan sekadar karena ada kasus di Probolinggo tiba-tiba mengadu di Instagram,” beber Rocky Gerung.

Oleh sebab itu, menurut Rocky Gerung, orang mempertanyakan alasan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan mengadu kasus maling uang rakyat lewat Instagram.

“Ngadu lewat Instagram, ngadu lewat facebook, itu bukan media resmi untuk memberantas korupsi itu, kalau mau bikin konferensi pers, supaya wartawan punya hak untuk bertanya memperluas pandangan publik melalui pertanyaan ibu Sri Mulyani,” jelas Rocky Gerung.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di akun Instagram-nya memposting video kasus maling uang rakyat di Kabupaten Probolinggo.

“Korupsi Di Kabupaten Probolinggo. Jumlah Transfer Keuangan dari APBN ke Kabupaten Probolinggo sejak 2012-2021 mencapai Rp 15,2 Triliun. Dari Rp 959 miliar (2012) menjadi Rp 1,857 Triliun (2021),” tulis Sri Mulyani di Instagram-nya, Sabtu (4/9).

Selain itu, Menkeu juga menjabarkan total Dana Desa sejak 2015-2021 mencapai Rp 2,15 Triliun untuk 325 Desa.

Masing-masing desa rata-rata mendapat Rp 291 juta (2015) naik 3,5 kali menjadi Rp 1,32 milyar (2021).

“Anak usia dibawah 2 tahun yang mengalami kurang gizi (stunting) naik dari 21,99% (2015) menjadi 34,04% (2019). 3,5 anak dari 10 anak kurang gizi! Pengangguran terbuka naik dari 2,89% (2015) menjadi 4,86% (2021),” bebernya.

Selain itu, Sri juga membeberkan data kemiskinan turun 20,98% (2015) menjadi 18,61% (2020). Hampir satu dari 5 penduduk masih miskin. IPM 64,12% (2015) naik menjadi 66,07% (2020).

“Korupsi adalah MUSUH UTAMA dan MUSUH BERSAMA dalam mencapai tujuan mencapai kemakmuran yang berkeadilan,” ujar Sri Mulyani.(genpi/fajar)




Posting Komentar untuk "Bilang Korupsi Berasal dari Politik Dinasti, Rocky Gerung Seret Dua Wali Kota Ini"

close