Kami Bersama Ulama Melawan Islamophobia
Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)
Ulama adalah warisatul anbiya (pewaris para nabi). Mereka melanjutkan risalah Nabi Muhammad SAW yang merupakan nabi akhir zaman. Beliau SAW adalah pemimpin para nabi dan rasul yang pernah diutus di muka bumi ini.
Nabi SAW pemimpin tertinggi peradaban yang kemudian mewariskan kekhalifahan Islam kepada orang-orang yang beriman. Para Khalifah mewarnai dunia dengan syariah Islam Kaffah.
Mereka tak sendiri tetapi didukung oleh ulama yang merupakan aset umat. Ulama mendorong para Khalifah menyebarkan Islam ke seluruh dunia dan mengontrol para penguasa agar senantiasa berada dalam koridor hukum Syara. Ulama pintu terdepan menghalangi segala kemaksiatan.
Mereka adalah gudang ilmu. Cahaya yang menerangi kegelapan. Sayangnya Ulama pada zaman demokrasi, zaman dimana peran politis Islam dipinggirkan, malah dipersekusi.
Hanya karena ingin menerapkan kembali kekaffahan Islam, seorang Imam besar dipenjara. Ulama keturunan Nabi SAW dihina, difitnah dan dizhalimi. Fitnah mesum, membuat kerumunan dan berbagai tuduhan keji dialamatkan kepadanya.
Ormas-ormas Islam pun dibubarkan padahal mereka berjuang bersama Ulama dan umat untuk menegakkan amar ma'ruf nahyi mungkar. Mereka melawan korupsi, perampasan SDA, pergaulan bebas, riba, pajak yang mencekik. Hasilnya, Ormas Islam yang konsisten malah dituduh dan kemudian dibubarkan.
Islamophobia semakin berkembang dalam alam yang penuh sekularisme. Perhatikan saja, para sekularis kapitalis takut dengan kebangkitan Islam ideologis. Mereka takut dengan ide Khilafah yang merupakan intisari politik agama Islam.
Mereka mencoba membendungnya dengan membubarkan HT1, FP1 dan target selanjutnya adalah MU1. Beberapa saat setelah ditangkapnya pengurus fatwa pusat MU1, tagar bubarkan MU1 ditrendingkan beberapa hari ini. Ini ada dua kemungkinan yakni ada peran antek-antek PKI.
Atau bisa jadi ada peranan kelas pengusaha kapitalis yang mencoba menunggangi isu PKI untuk menjegal Islam Kaffah dengan Khilafah. Yang jelas apakah itu PKI atau Kapitalis, kekuatan ini pastinya anti Islam dan tidak menginginkan Islam jadi solusi.
Mereka benci Islam (Islamophobia) dan menuruti keinginan RAND corporation yaitu menerapkan strategi pecah belah umat kemudian kuasai. Mereka memakai strategi hancurkan dulu yang 'frontal' dan kemudian akhiri yang 'soft'.
Maka kita harus waspada dan bangkit bersama para Ulama melawan Islamophobia ini. Mereka boleh saja membenci Islam dan berusaha maksimal meleburnya. Namun ingat umat Islam masih memiliki Allah sebagai penolong. Mari bersatu dengan menegakkan Ideologi Islam dan merubah sistem jahiliyah pemecah belah umay ini menjadi Sistem Islam.
Mari sadarkan Ulama dan Umat yang masih percaya terhadap demokrasi. Demokrasi hanya menjadi alat penjajahan atas rakyat yang selalu digunakan oleh para kapitalis.
Mari kita lawan Islamophobia. Jika kita menang dalam pertarungan ini, Ulama dan Umat akan menjadi semakin kuat. Mampu menegakkan Syariah Islam secara sempurna.
Penguasa yang terlahir dari sistem Islam akan menghormati para Ulama. Dan bersama dengan Ulama menjadikan negara kuat dan disegani para penjajah. Seperti dulu Khalifah Harun Ar Rasyid mampu menaklukkan Romawi dan Sultan Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel.
Dengan diterapkannya Islam dalam Khilafah, rakyat sejahtera, Ulama dimuliakan. Tidak dipersekusi dan bisa melalukan kontrol takwa kepada para penguasa. []
Bumi Allah SWT, 18 November 2021
#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan
Posting Komentar untuk "Kami Bersama Ulama Melawan Islamophobia"