Tes PCR Masih Mahal bagi Anak Muda, Pemerintah Didesak Transparan Soal Harga Modal
Jakarta, Visi Muslim- Putusan Pemerintah menurunkan harga tes PCR menjadi Rp 275 - 300 ribu ternyata menyisakan pertanyaan besar bagi sejumlah pihak. Yaitu soal kenapa penurunan harga baru dilakukan sekarang.
Bahkan di mata Ketua Umum Indonesia Youth Economic end Society (INAYES), Aldi Dwi Prastianto, harga tes PCR yang sudah turun itu masih mahal buat anak-anak muda.
Apalagi belakangan muncul dugaan tes PCR dijadikan lahan bisnis menggiurkan. Mulai dari dugaan perusahaan swasta sampai oknum-oknum petinggi tertentu yang mulai menggeluti bisnis ini sejak awal pandemi.
Sehingga banyak masyarakat dan kalangan anak muda yang keberatan dengan harga yang mulanya mencapai Rp 2 jutaan hingga sekarang menjadi Rp 270 ribu.
"Penyebabnya bisa karena faktor ekonomi yang masih belum stabil, dan kurangnya minat serta kepedulian untuk tes PCR," ujar Aldi dalam keterangannya, Minggu (7/11).
Aldi mengatakan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menyelesaikan permasalahan harga tes PCR yang aturannya kerap berubah.
Untuk itu Aldi mengharapkan ada kerjasama dari seluruh komponen anak muda, masyarakat serta para pejabat terkait harga tes PCR.
"Anak muda mendorong pemerintah transparan dalam membuka berapa jumlah modal PCR supaya terang benderang," kata Aldi, dikutip Kantor Berita RMOLJakarta.
Dengan kondisi ekonomi yang belum pulih, di mana pengangguran masih belum teratasi, menurut Aldi sepatutnya pemerintah kembali mengevaluasi harga tes PCR.
Ia berharap pemerintah sebelum memutuskan kebijakan melihat lagi data indeks terbaru pertumbuhan dan pendapatan anak muda pasca pandemi.
"Harusnya kebijakan yang diterapkan sangat terukur dan pro terhadap anak muda," demikian Aldi. (RMOL)
Posting Komentar untuk "Tes PCR Masih Mahal bagi Anak Muda, Pemerintah Didesak Transparan Soal Harga Modal"