Judi Semakin Menjadi-jadi
Oleh :Wanti ummu Nazba
Judi,,, jual ini itu untuk kesenangan dan nafsu sendiri.
Dilansir dari JAKARTA, KOMPAS.com - Tiba-tiba saja Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo bicara soal pemberantasan judi.
Dia memerintahkan seluruh jajarannya, dari Mabes Polri hingga Polda, untuk memberantas habis pelaku perjudian, baik online maupun konvensional.
Bukan hanya pemain dan bandar yang Kapolri perintahkan untuk disikat, tetapi juga pihak-pihak yang mem-backing aktivitas tersebut.
"Tak hanya para pemain dan bandar saja, namun juga pihak yang mem-backing di belakangnya serta melakukan pemblokiran situs-situs judi online," tulis akun resmi Instagram Divisi Humas Polri, Kamis (18/8/2022).
Banyak efek negatif perjudian bukan pada masalah ekonomi saja, tetapi juga mengakibatkan gangguan mental dan memunculkan aksi kriminal. Meski demikian, perjudian makin marak saja, bahkan negara tidak sanggup lagi membendungnya.
Sepintas,, judi memang menggiurkan.
Di berbagai belahan dunia, perjudian menjadi bisnis menggiurkan. Sebut saja sejumlah tempat populer bagi para penggemar judi, seperti Las Vegas dan Makau. Salah satu pebisnis yang mendapatkan banyak harta dari judi adalah Kazuo Okada.Laki-laki kelahiran 1942 ini menjalankan bisnis mesin judi kasino lewat perusahaan Universal Entertainment Corporation.
Sedangkan Pajak perjudian di Makau sendiri menyumbang 80% pendapatan pemerintah. Wajar saja, dalam sebulan, bisnis judi ini bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp42 triliun. Di Las Vegas, pajak judi bisa menghidupi daerahnya hingga mencapai 80% dan menyumbang ke negara hingga 70%. Ini karena banyaknya pajak yang bisa dikutip pemerintah di daerah tersebut. Minimal ada tiga jenis pajak yang bisa dikutip, yakni pajak penghasilan, pajak lotre, dan pajak pertukaran koin (melalui bank) yang langsung di bawah perhatian pemerintah.
Lalu bagaimana dengan negara kita? Dalam sejarahnya, rumah judi sudah mulai dikenal sejak zaman penjajahan Belanda yang berdiri di Batavia (Jakarta) pada 1620. Selanjutnya, sewaktu Ali Sadikin menjabat Gubernur DKI Jakarta (1966-
1977). Pada 1977, dari pajak judi, pelacuran, bar, dan panti pijat, Pemda kala itu mampu mendongkrak pendapatan dari hanya Rp66 juta per tahun menjadi Rp122 miliar.
Makin Marak saja….
Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, judi pun masuk dunia internet. Maka jadilah judi makin mudah diakses di mana saja dan oleh siapa saja dari yang muda-muda hingga lanjut usia. Cukup dengan ketik kata kunci, berbagai situs yang menawarkan kegiatan haram ini pun bermunculan. Aktivitas yang sebenarnya diancam hukuman pidana oleh negara ini ditawarkan di internet secara terang-terangan. Ada pula yang menggunakan platform trading, tetapi nyatanya adalah judi.
Judi Semakin marak didalam sistem kapitalis saat ini.
Inilah kapitalisme yang berstandar pada kemanfaatan materi semata, tanpa memandang asas halal dan haram. Segala macam cara dilakukan, sekalipun berbahaya bagi masyarakat. Demi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, negara menutup mata dari kerusakan akibat perjudian.
Sebenarnya jika sumber daya alam yang melimpah bisa dikelola dengan baik dan benar, hasilnya bisa berkali lipat dibandingkan dari perjudian. Sayangnya, sistem saat ini menjadikan aset berharga tersebut diserahkan pada investor asing atau aseng dengan nilai murah. Bahkan, dengan dalih mengelola pariwisata, muncul wacana membuka beberapa wilayah untuk lokalisasi perjudian. Salah satunya di Pulau Samosir, Sumatra Utara.
Lantas bagaimana islam memandang hal ini??
Sudah sangat jelas, dalam islam, judi itu sesuatu yang sangat diharamkan. Seperti yang terkandung dalam
QS. Al-Ma'idah Ayat 90
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
90. Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.
Maka dari itu, jika kita benar-benar menginginkan negeri ini berkah, terlepas dari segala persoalan yang melilitnya,kuncinya hanya satu, yaitu mari kita tinggalkan maksiat dan terapkan aturan Allah secara kafah dimuka bumi ini. Wallahualam.
Posting Komentar untuk "Judi Semakin Menjadi-jadi "