Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketidakadilan Melahirkan Kejahatan, Rakyat Merindukan Kesejahteraan



Oleh: Ai Nurjanah (Penulis dan Aktivis Dakwah)


Demonstrasi besar-besaran yang diusung oleh mahasiswa terjadi di Bangladesh jika di gambarkan maka Kejadian ini seperti peristiwa tahun 1998 di Indonesia. Kekacauan di setiap sudut kota Bangladesh sudah menewaskan lebih dari seratus korban jiwa. 

Dikutip dari CNBC Indonesia ( 21/07/2024) Demonstrasi di Bangladesh semakin tidak terkendali.  Dalam sepekan terakhir korban tewas mencapai 110 orang dan bertambah pada minggu berikutnya. Keadaan semakin mencekam dikala layanan internet dinonaktifkan sehingga masyarakat tidak bisa terhubung baik dalam maupun luar negeri. 

Kekacauan ini dipicu dari keputusan pemerintah yang dirasa tidak berpihak pada rakyat, namun lebih cenderung berpihak pada kelompok pendukung politik dari Sheik Hasina dengan dalih menyediakan kuota pekerjaan negeri sipil sebesar tiga puluh persen untuk keluarga veteran. 

Bangladesh adalah salah satu negara di Asia Selatan yang berbatasan langsung dengan India. Penduduknya di pimpin oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina dan pemerintahan kali ini merupakan kepemimpinnnya setelah empat kali terpilih dalam pemilu. Namun dalam kepemimpinannya kali ini gejolak pengangguran semakin tinggi membuat situasi negara ini bertambah kacau. Dengan jumlah penduduk sekitar 147.570 per KM persegi menjadikannya sebagai negara terpadat kedelapan di dunia. Dari kepadatan penduduk inilah muncul problematika dari segala bidang, dari mulai permasalahan tempat tinggal, permasalahan lowongan pekerjaan, maupun permasalahan kesehatan lingkungan. 

Dalam sistem pemerintahannya, Bangladesh menganut sistem Demokrasi Parlementer yang mengandung arti bahwa sistem pemerintahan yang kekuasaan politiknya ada ditangan parlemen. Mayoritas penduduknya beragama Islam yang menjadikan Bangladesh sebagai negara mayoritas Islam ke empat setelah Indonesia, India, dan Pakistan. 

Menjadi pegawai Negeri Sipil merupakan impian banyak orang, terutama di kota Bangladesh. Dengan kepadatan penduduknya maka akan merasa aman jika mereka bekerja dibawah naungan pemerintah bukan swasta. 

Melihat dari kepemimpinannya Sheikh Hasina yang abai terhadap kepentingan rakyatnya dan lebih mementingkan keluarga pendukung politiknya, maka kita perlu merenungi sekejap tentang kepemimpinan umar Bin Khatab di era peradaban Islam. Beliau sangat menjaga agar tidak ada kezaliman yang terjadi, bahkan ketika anaknya mendapat perlakuan lebih istimewa dari penduduk lainnya beliau marah. Maka jika masyarakat Bangladesh mengharapkan perubahan yang lebih baik tidak ada solusi lain selain kembali mengikuti tahapan perubahan yang bagaimana Rasulallah, para sahabat, Khulafaur Rasyidin dan para khalifah contohkan.

Islam merupakan din yang sangat memperhatikan hubungan manusia dengan manusia. Individu seharusnya dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan pada masyarakat. Kesejahteraan rakyat harus merata. Seperti yang dicontohkan khalifah Umar Bin Khatab semasa Menjadi Pemimpin umat Islam periode  634-644 masehi. Kepemimpinan Umar adalah periode kejayaan Islam. Ia di kenal dengan karakter kepemimpinannya yang tegas, adil, lembut, dan sederhana. Pada masa kepemimpinannya Islam berkembang sangat pesat mencapai Suriah, Mesir, Persia, dan Afrika Utara.

Umar Bin Khatab dalam sumpahnya mengataksn akan berperilaku adil dan bijaksana. Hingga pada masa kepemimpinannya keadilan sosial menjadi prioritas utama. Terutama dalam mensejahterakan fakir miskin, anak yatim, dan orang tua. Beliau begitu gagah berani dalam memimpin. Ketegasan dan keberaniannya bagaikan singa di medan perang dan kelembutannya bagaikan domba di hadapan rakyatnya. Beliau mengurusi mereka dengan penuh kasih sayang. Penampilannya yang sederhana membuat dia terlihat tampak bijaksana. Bahkan beliau sering turun ke lapangan untuk melihat sendiri keadaan rakyatnya dan memastikan rakyatnya berada tidak dalam keadaan kelaparan. Ini merupakan salah satu keistimewaan yang dimiliki Umar Bin Khatab dalam kepemimpinannya. 

Ketegasan dan keadilan beliau juga terpancar bagaimana dia menghukum para pejabat yang melakukan korupsi. Karena keadilan harus di tegakan siapapun yang melakukan kejahatan maka harus mendapatkan sangsi tegas. Ketegasan umar dalam memerangi segala ketidakadilan pada rakyat adalah contoh untuk pemimpin di seluruh dunia. Bahkan dalam masa kepemimpinannya rakyatnya pernah ada pada situasi sulit yang mengharuskan umar menggunakan seluruh kantong kas negara untuk dibagikan kepada rakyatnya. 

Bangladesh yang mengemban sistem demokrasi parlementer merupakan turunan dari ideologi kapitalisme. Dimana politik dan ekonomi bertujuan hanya mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan individu tertentu saja. Berbeda dengan sistem Islam yang memastikan terwujudnya kesejateraan individu per individu secara real. 

Jika masyarakat Bangladesh menginginkan perubahan yang lebih baik. Perubahan itu hanya akan ada ketika sistem Islam diterapkan. Karena sejatinya itu adalah kunci dari kesejahteraan umat. 

Posting Komentar untuk "Ketidakadilan Melahirkan Kejahatan, Rakyat Merindukan Kesejahteraan"

close