Penangkapan Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan Usai Deklarasi Darurat Militer
Seoul, Visi Muslim– Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, ditangkap pada Minggu pagi (8/12/2024) terkait keterlibatannya dalam deklarasi darurat militer yang memicu krisis politik di negara itu. Kim, yang telah mengundurkan diri dari jabatannya, ditahan setelah Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan keadaan darurat militer yang hanya bertahan beberapa jam. Keputusan darurat tersebut dibatalkan setelah parlemen menolaknya dalam sebuah pemungutan suara, seperti dilaporkan oleh Yonhap News.
Sebelum penangkapannya, Kim telah dikenakan larangan bepergian oleh otoritas Korea Selatan, dan penyelidikan terhadapnya serta beberapa pejabat lain dimulai. Penyelidikan tersebut juga mencakup Presiden Yoon Suk-yeol yang dituduh terlibat dalam tindakan yang berpotensi menciptakan pemberontakan. Penangkapan Kim ini terjadi hanya sehari setelah Presiden Yoon berhasil lolos dari mosi pemakzulan yang dilontarkan oleh enam partai oposisi di parlemen.
Mosi pemakzulan tersebut membutuhkan dukungan dari minimal 200 anggota parlemen untuk disahkan, tetapi upaya tersebut gagal karena hampir seluruh anggota dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), yang mendukung Yoon, memboikot pemungutan suara. Boikot ini memungkinkan Presiden Yoon untuk terhindar dari pemakzulan, meskipun situasi politiknya tetap sangat tegang dan masa depannya dipertanyakan.
Presiden Yoon masih menghadapi tantangan besar meskipun berhasil lolos dari pemakzulan, dengan masa depan politiknya yang tidak pasti. Mosi pemakzulan baru akan diajukan oleh oposisi dalam waktu dekat, yang menunjukkan bahwa ketegangan politik masih jauh dari selesai. Partai-partai oposisi bertekad untuk terus menekan pemerintah dan mencari jalan untuk menggulingkan Yoon dari kekuasaannya.
Selain penangkapan Kim, penyelidikan terhadap berbagai pejabat pemerintah juga sedang berlangsung. Pemerintah Yoon kini terperangkap dalam ketidakpastian politik yang semakin mendalam. Para pejabat yang terlibat dalam deklarasi darurat militer kemungkinan akan menghadapi tuntutan lebih lanjut, yang semakin memperburuk reputasi pemerintahan yang sudah goyah.
Situasi ini menciptakan ketidakpastian di kalangan publik dan politisi. Meskipun ada kemenangan sementara bagi Yoon dalam menghindari pemakzulan, ketegangan politik yang berlangsung terus-menerus menambah tekanan pada pemerintahannya. Tidak hanya dari dalam negeri, tekanan internasional terhadap pemerintah Korea Selatan juga semakin meningkat, menambah tantangan yang dihadapi oleh Yoon.
Ke depan, politik Korea Selatan tampaknya akan semakin terpecah, dengan persaingan yang semakin tajam antara pemerintah dan oposisi. Penangkapan Kim Yong-hyun, yang merupakan bagian dari krisis ini, menunjukkan bagaimana situasi politik yang tidak stabil dapat mengguncang pemerintahan yang ada. Masa depan pemerintahan Yoon Suk-yeol kini berada di ujung tanduk, dan perkembangan selanjutnya akan sangat menentukan apakah ia dapat bertahan atau tidak. [] Shehnaze Kaif Rahardjo
Posting Komentar untuk "Penangkapan Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan Usai Deklarasi Darurat Militer"