Israel Langgar Gencatan Senjata, Serangan di Gaza Tewaskan Delapan Warga Palestina
Gaza, Visi Muslim- Pada Ahad (19/1), delapan warga Palestina dilaporkan syahid dan 25 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza. Insiden ini terjadi meskipun perjanjian gencatan senjata dijadwalkan mulai berlaku pada pukul 8.30 pagi waktu setempat (0630GMT). Perjanjian tersebut sebelumnya dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Departemen Pertahanan Sipil Palestina menyampaikan bahwa serangan Israel terus berlangsung di sejumlah wilayah Jalur Gaza, terutama di Kota Gaza dan Provinsi Utara, bahkan setelah waktu yang seharusnya menjadi awal gencatan senjata. Mereka mengonfirmasi bahwa korban tewas dan luka-luka terus bertambah akibat serangan tersebut.
Sumber medis dari Rumah Sakit Baptis di Kota Gaza melaporkan tiga korban tewas akibat serangan yang terjadi di wilayah itu. Sementara itu, artileri Israel kembali menggempur berbagai lokasi di Gaza meskipun kesepakatan gencatan senjata sudah disepakati.
Penembakan juga terjadi di Khan Younis dan Nuseirat, seperti dilaporkan oleh koresponden Anadolu. Kendaraan militer Israel turut melancarkan tembakan ke wilayah timur lingkungan Shujaiya dan Zeitoun di Kegubernuran Gaza.
Juru bicara militer Israel sebelumnya menyatakan bahwa gencatan senjata di Gaza tidak akan berlaku hingga daftar sandera yang akan dibebaskan diterima. Keputusan sepihak ini diambil tanpa berkonsultasi dengan mediator seperti Mesir, Qatar, AS, atau kelompok Hamas.
Di sisi lain, Hamas menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata. Mereka menyebut bahwa penundaan yang dilakukan Israel hanya karena “alasan teknis dan logistik,” meskipun tidak ada konfirmasi dari pihak mediator terkait klaim tersebut.
Dalam upaya untuk mempercepat implementasi perjanjian, Hamas telah mengirimkan daftar nama sandera yang akan dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran dengan Israel. Namun, Israel tetap melancarkan serangan hingga waktu gencatan senjata mundur dari jadwal semula.
Akhirnya, gencatan senjata baru mulai berlaku pukul 11.15 waktu setempat (16.15 WIB), jauh terlambat dari waktu yang direncanakan sebelumnya. Penundaan ini memicu eskalasi kekerasan yang seharusnya dapat dihindari.
Meskipun gencatan senjata sudah diumumkan, serangan Israel yang terjadi sebelumnya telah menyebabkan banyak korban di Gaza, termasuk kerugian material yang cukup besar. Peristiwa ini kembali menunjukkan rentannya proses perdamaian yang sering kali terganggu oleh ketegangan di lapangan.
Gencatan senjata ini diharapkan mampu mengurangi kekerasan yang terjadi di Jalur Gaza. Namun, pelanggaran yang dilakukan oleh Israel sebelum gencatan dimulai mengundang kritik dari berbagai pihak, termasuk para mediator internasional. [] Banu Ngadiran
Posting Komentar untuk "Israel Langgar Gencatan Senjata, Serangan di Gaza Tewaskan Delapan Warga Palestina"