Rumah Sakit di Gaza Terancam Lumpuh Total Akibat Krisis Bahan Bakar

 


Gaza, Visi Muslim- Kelompok kemanusiaan internasional Médecins Sans Frontières (MSF), juga dikenal sebagai Dokter Lintas Batas, menyampaikan peringatan serius tentang situasi kritis yang dihadapi Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan. Dalam laporan terbaru, MSF mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut hampir kehabisan bahan bakar, yang berdampak langsung pada pasien, termasuk bayi baru lahir.

Rumah Sakit Nasser, bersama dua fasilitas kesehatan lainnya, yaitu Rumah Sakit Al-Aqsa dan Rumah Sakit Eropa Gaza, berisiko menghentikan operasional karena pasokan bahan bakar yang terus menipis. Kondisi ini, menurut MSF, dapat menyebabkan layanan kesehatan darurat terhenti sepenuhnya dalam waktu dekat.

Julie Faucon, kepala tim medis MSF di Gaza, menyatakan bahwa situasi saat ini sangat memprihatinkan. "Kami telah berupaya memprioritaskan penggunaan bahan bakar untuk kebutuhan paling mendesak. Namun, cadangan bahan bakar yang ada diperkirakan hanya akan bertahan selama 36 hingga 48 jam," ujarnya.

Faucon juga menjelaskan bahwa keterbatasan listrik telah memengaruhi kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Pasien yang mengalami luka bakar dan trauma, misalnya, tidak lagi dapat menerima penanganan optimal karena pasokan listrik yang tidak stabil.

Pascale Coissard, koordinator darurat MSF, menambahkan bahwa kondisi ini menempatkan bayi-bayi baru lahir di Gaza dalam ancaman besar. Inkubator dan ventilator di unit perawatan intensif neonatal, yang sepenuhnya bergantung pada generator berbahan bakar, akan berhenti berfungsi jika bahan bakar habis.

“Tanpa listrik, anak-anak yang membutuhkan bantuan pernapasan mekanis tidak memiliki peluang untuk bertahan hidup,” ujar Coissard. Hal ini menjadi kekhawatiran utama, mengingat banyaknya bayi yang saat ini dirawat di unit tersebut.

Rumah Sakit Nasser menjadi salah satu fasilitas kesehatan utama yang didukung MSF di Gaza. Fasilitas ini menyediakan layanan darurat, bersalin, pengobatan anak-anak, serta perawatan luka bakar dan trauma. Tanpa pasokan listrik yang memadai, layanan-layanan tersebut terancam terhenti.

MSF juga melaporkan bahwa beberapa departemen di rumah sakit tersebut sudah mulai mengalami gangguan operasional. Situasi ini membuat pasien, terutama yang membutuhkan perawatan intensif, berada dalam risiko besar kehilangan nyawa.

Krisis bahan bakar ini juga mencerminkan dampak lebih luas dari blokade yang berlangsung lama di Jalur Gaza. Keterbatasan akses terhadap bahan bakar dan pasokan medis menjadi tantangan utama bagi sistem kesehatan di wilayah tersebut.

MSF mendesak pihak-pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret guna memastikan pasokan bahan bakar yang stabil ke rumah sakit. “Akses yang berkelanjutan terhadap bahan bakar adalah hal yang sangat mendesak untuk menyelamatkan nyawa,” tegas Faucon.

Peringatan ini menyoroti urgensi situasi di Gaza, di mana ribuan pasien sangat bergantung pada fasilitas kesehatan yang terancam lumpuh total. Tanpa dukungan segera, dampak dari krisis ini akan semakin parah, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi baru lahir.

Untuk itu, komunitas internasional diimbau untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan guna mencegah semakin banyak nyawa melayang akibat krisis ini. Dukungan berupa bahan bakar, pasokan medis, dan fasilitas kesehatan lainnya sangat dibutuhkan untuk mengatasi keadaan darurat ini. [] Banu Ngadiran 

Posting Komentar untuk "Rumah Sakit di Gaza Terancam Lumpuh Total Akibat Krisis Bahan Bakar"