Hamas Serukan Aksi Massal Menentang Pengusiran Warga Palestina

 

Yerussalem, Visi Muslim– Pemimpin Hamas, Hossam Badran, mengajak rakyat Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem untuk turun ke jalan dalam aksi besar menolak kebijakan pengusiran yang dilakukan oleh Israel. Seruan ini ditujukan sebagai bentuk perlawanan terhadap upaya pemindahan paksa warga Palestina dari tanah mereka.

Dalam pernyataannya, Badran menegaskan bahwa aksi ini harus menjadi bukti keteguhan rakyat dalam mempertahankan hak mereka atas tanah dan tempat-tempat suci. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu dalam gelombang protes yang direncanakan berlangsung selama tiga hari, yaitu pada Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Menurutnya, sejarah telah membuktikan bahwa berbagai upaya Israel untuk mengusir rakyat Palestina selalu menemui kegagalan berkat ketahanan dan semangat perlawanan yang kuat. Ia menyoroti bagaimana Gaza mampu bertahan selama lebih dari setahun menghadapi serangan, serta keberanian warga di utara Tepi Barat dalam melawan penindasan.

Badran juga menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan tunduk pada upaya pembersihan etnis atau pemindahan paksa. Ia menegaskan bahwa perlawanan akan terus berlanjut hingga keadilan bagi rakyat Palestina terwujud dan hak-hak mereka atas tanah leluhur tetap terjaga.

Lebih lanjut, ia menyerukan seluruh faksi politik, organisasi, dan masyarakat Palestina untuk bersatu dalam menghadapi ancaman ini. Menurutnya, persatuan adalah kunci utama dalam menggagalkan kebijakan Israel yang bertujuan menghilangkan keberadaan rakyat Palestina dari wilayah mereka.

Dalam pernyataan yang dikutip dari situs resmi Hamas, Badran menegaskan bahwa perjuangan rakyat Palestina bukan hanya tentang mempertahankan wilayah, tetapi juga tentang membela tempat-tempat suci mereka. Ia menilai aksi ini sebagai langkah penting untuk menunjukkan bahwa rakyat Palestina tidak akan menyerah terhadap tekanan apa pun.

Dengan seruan ini, Hamas berharap dapat menggerakkan seluruh rakyat Palestina dalam aksi perlawanan skala besar, yang diharapkan dapat memperkuat posisi mereka dalam menghadapi kebijakan yang dianggap sebagai ancaman terhadap eksistensi mereka di tanah kelahiran mereka. [] sh3

Berbagi :