Polisi Israel Larang Adzan di Masjid Al-Aqsa, Perketat Pembatasan bagi Muslim

 

Pada Ahad (9/3), polisi Israel dilaporkan melarang dikumandangkannya adzan di aula salat Marwani, yang merupakan bagian dari kompleks Masjid Al-Aqsa. Tindakan ini semakin mempertegas pembatasan yang diberlakukan terhadap Muslim di situs suci tersebut.

Menurut sumber berita lokal, aparat kepolisian Israel dengan sengaja memotong kabel pengeras suara di aula salat Marwani. Akibatnya, suara adzan tidak dapat terdengar seperti biasanya.

Selain itu, laporan lain dari media Palestina menyebutkan bahwa polisi Israel juga menyita dua perangkat pengeras suara dari tempat tersebut, semakin membatasi panggilan ibadah bagi umat Muslim di Al-Aqsa.

Akibat tindakan tersebut, adzan hanya bisa dikumandangkan di area lain dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Hal ini menimbulkan kecaman dari warga Palestina dan umat Islam yang melihatnya sebagai upaya untuk menghambat ibadah di situs suci tersebut.

Sementara itu, pada hari yang sama, sekitar 168 pemukim Yahudi memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Maghariba dengan dikawal ketat oleh polisi Israel. Kehadiran mereka di area masjid dianggap sebagai tindakan provokatif, terutama karena dilakukan di bulan suci Ramadan.

Selama berada di halaman Masjid Al-Aqsa, para pemukim tersebut mendapatkan arahan dari rabi mengenai klaim mereka terhadap lokasi yang mereka sebut sebagai Gunung Bait Suci. Beberapa dari mereka juga terlihat melakukan ritual doa Talmud secara terbuka.

Di sisi lain, polisi Israel memperketat pembatasan terhadap jamaah Muslim yang hendak memasuki Masjid Al-Aqsa. Sejumlah besar warga Palestina dilaporkan dilarang masuk, sementara yang diperbolehkan harus melewati pemeriksaan ketat di pintu masuk.

Tindakan ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, Israel telah berulang kali memberlakukan larangan dan pembatasan terhadap umat Islam yang ingin beribadah di Masjid Al-Aqsa, termasuk dengan membatasi akses, menangkap jamaah, dan mengizinkan pemukim Yahudi memasuki area suci tersebut.

Situasi ini semakin memperburuk ketegangan di wilayah tersebut, terutama di bulan Ramadan yang seharusnya menjadi momen ibadah dan kedamaian bagi umat Islam. [] G3s

Berbagi :