BBM Naik : Tinggalkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah
Makassar, visimuslim.com - Gerakan Mahasiswa Pembebasan Komisariat Unhas menggelas aksi damai terkait
dengan rencana pemerintah untuk membatasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan
menaikkan harganya menjadi Rp 6.500 sampai Rp7.000 per liter (26/4).
Aksi dimulai ditugu
Universitas Hasanuddin tepat pukul 13.30 wita, kemudian longmarch menuju pintu
1 (satu) Unhas. Pada aksi tersebut, mereka membentangkan spanduk yang
bertuliskan tema aksi “Tolak Pencabutan
Subsidi BBM, Tumbangkan Rezim SBY Neoliberal, Tegakkan Khilafah”. Massa
juga membawa poster yang berisikan tuntutan untuk segera membatalkan rencana
tersebut, serta ajakan untuk meninggalkan demokrasi.
Dalam orasinya,
Ikram (Koordinator Agitasi dan Propaganda Gema Pembebasan Komsat Unhas)
menyatakan bahwa “wacana penerapan dua jenis harga BBM hanyalah akal bulus
pemerintah untuk menipu rakyatnya. Alasan APBN yang membengkak juga tidak bisa
kita terima begitu saja, karena permasalahan APBN sebenarnya bukan disebebkan oleh
subsidi. Tapi karena pembayaran bunga dan cicilan pokok utang negara sebesar Rp171.1 triliun, serta pembelanjaan
lain yang tidak produktif”. Orator lainnya manambahkan “Rencana pemerintah ini
katanya aka menghemat uang negara Rp30 triliun, padahal masih ada sisa saldo
APBN 2012 sebesar 32,77 triliun dan sisa lebih anggaran sebesar 43 triliun.
Maka semakin jelas, kalau ada permainan dibalik ini semua”
Aksi yang
didampingi oleh kepolisian berjalan dengan tertib dan lancar tanpa tindakan
anarkis, dan tidak terlihat kemacetan sedikitpun. Melanjutkan orator
sebelumnya, Arsyam Mawardi menegaskan “walau yang dinaikkan hanya untuk mobil
plat hitam, tetap dampaknya akan ditanggung semua rakyat. Kenaikan barang pokok
tifak bisa dihindari, karena biaya produksi yang harus meningkat. Janji
pemerintah bahwa hal ini tidak akan terjadi, hanyalah menambah daftar
janji-janji bohong mereka”.
Kemudian dalam
pernyataan sikapnya, Ahmad Masri (Ketua Umum Gema Pembebasan Komsat Unhas)
membacakan bahwa rencana ini jelas akan semakin mengokohkan liberalisasi minyak
dan gas di Indonesia. “Pencabutan subsidi BBM adalah bentuk pengkhianatan
penguasa” tambahnya.
Gema Pembebasan
juga menyerukan
kepada seluruh umat Islam untuk sungguh-sungguh berjuang mewujudkan kehidupan
Islami dimana di dalamnya diterapkan
syariah Islam di bawah naungan Khilafah. Karenahanya dalam kehidupan seperti itu
saja, izzul Islam wal muslimin termasuk pengelolaan sumber daya alam yang
menyejahterakan dapat diwujudkan.
Aksi
juga dirangkaikan dengan aksi teaterikal dan pembacaan puisi oleh aktivis Gema
Pembebasan Komsat Unhas dan berakhir pada pukul 15.15 wita. Aksi ini merupakan
salah satu wujud edukasi terhadap masyarakat, bahwa sistem sekuler demokrasi
memang selalu membawa petaka kepada Umat Islam, dan sudah saatnya kita memutus
kepercayaan serta meninggalkan baik ide maupun pengusungnya dan segera menjemput
pertolongan Allah swt. dengan menerapkan Syariah dalam bingkai Khilafah
Islamiyah. [AM]
Posting Komentar untuk "BBM Naik : Tinggalkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah"