Korban Pembantaian Senjata Kimia di Pinggiran Damaskus Meningkat, 1188 Warga Muslim Syahid & 5000 Terinfeksi
Korban pembantaian oleh serangan senjata kimia yang dilakukan oleh
rezim Nushairiyah Suriah di distrik Ghautah Timur, provinsi pinggiran
Damaskus dan kota Moadamiyah asy-Syam, provinsi Damasksus sejak Rabu
(21/8/2013) dini hari sampai saat berita ini ditulis terus meningkat
tajam.
Sedikitnya 1188 warga sipil muslim gugur dan 5000 lainnya terinfeksi
di Ghautah Timur dan Damaskus Selatan akibat serangan senjata kimia dan
gas beracun oleh rezim Nushairiyah Suriah.
Situs berita Akhbar Reif Dimasyqa melaporkan jumlah korban gugur oleh
serangan senjata kimia di Damaskus Selatan mencapai 1188 warga muslim.
Di antaranya 100 warga gugur di kota Saqba, 100 warga gugur di kota Kafr
Batna, 150 warga gugur di kota Dauma, 300 warga gugur di kota
Hamuriyah, 63 warga gugur di kota Arben dengan 30 di antaranya anak-anak
dan 16 di antaranya wanita.
Sebanyak 16 warga sipil gugur di Jasren, di mana 3 di antaranya
adalah anak-anak. Sebanyak 400 warga sipil gugur di kota Zamalka dan 75
lainnya gugur di kota Ain Tarma. Jumlah korban terus bertambah karena
mayat-mayat dan korban cedera masih berceceran di jalanan kota
Moadamiyah asy-Syam. Mereka belum semuanya berhasil dievakuasi dan
dihitung oleh para aktivis kemanusiaan dan koordinataor revolusi lokal.
Sebuah keluarga yang terbantai seluruh anggotanya di kota Zamalka juga belum sempat dievakuasi dan dihitung oleh para aktivis.
Sementara itu situs berita Sana melaporkan mayoritas korban gugur
adalah anak-anak dan wanita disebabkan oleh serangan kimia massif
dilakukan pada saat mereka terlelap tidur. Banyak warga di daerah yang
dibombardir dengan senjata kimia masih bertahan di dalam rumah-rumah
mereka dan ada kemungkinan mereka juga telah gugur.
Koordinator Ghautah Timur melaporkan serangan senjata kimia dimulai
pada Rabu pukul 02.45 dini hari saat masyarakat di Ghautah Timur sedang
tidur. Lima buah rudal yang mengandung bahan-bahan kimia menghantam kota
Ain Tarma dan Zamalka. Setelah itu berturut-turut 24 rudal sejenis
menghantam kedua kota tersebut.
Situs berita Sana menambahkan mobil-mobil ambulance hampir tidak
pernah berhenti melakukan evakuasi dari jalanan di distrik Ghautah Timur
dan Ghautah Barat. Ratusan korban cedera memenuhi klinik-klinik
lapangan di kedua distrik tersebut.
Para aktivis melaporkan bau dari gas beracun yang ditembakkan oleh
pasukan rezim Nushairiyah Suriah mulai menyebar ke desa-desa, kota-kota
dan wilayah yang berdekatan dengan distrik Ghautah Timur, kawasan yang
pertama kali mendapat serangan massif senjata kimia rezim Assad pada
Rabu dini hari tadi.
Lembaga Pengawas Senjata PBB sedang berada di Damaskus. Namun lembaga
itu sedikit pun tidak berbuat apapun untuk menghentikan penggunaan
senjata kimia oleh rezim Nushairiyah Suriah. Dunia internasional bungkam
atas pembantain biadab rezim Nushairiyah ini. [arrahmah.com]
Posting Komentar untuk "Korban Pembantaian Senjata Kimia di Pinggiran Damaskus Meningkat, 1188 Warga Muslim Syahid & 5000 Terinfeksi"