Pengusung Demokrasi Takut Ekstra Parlemen Meninggi
Karena tren partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pilkada terus
menurun, anggota Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia Iwan
Januar, memprediksi aspirasi ekstra parlemen akan semakin tinggi. “Hal
inilah yang ditakutkan kalangan pendukung demokrasi!” ungkapnya kepada mediaumat.com, Selasa (27/8) malam.
Makanya, lanjut Iwan, parpol-parpol besar bekerja keras dengan
memanfaatkan media untuk mengangkat citra tokoh dan parpol mereka, agar
publik percaya. “Masalahnya, publik sudah berkali-kali ditipu dengan
modus yang sama, mereka akan lebih hati-hati, bahkan mungkin sudah mati
rasa (apatis).”
Di sisi lain, Iwan pun menyatakan, secara bertahap sebagian orang
sudah melihat demokrasi bukan lagi sistem yang bisa diharapkan bisa
mensejahterakan rakyat dan melahirkan pemimpin yang independen yang
berpihak pada publik tanpa bisa diintervensi kaum kapitalis.
Menurutnya, kelompok masyarakat ini mulai melihat realita bahwa
demokrasi melahirkan pemimpin yang terkooptasi oleh para pengusaha
kapitalis yang rakus sebagai investor politik, dan juga demokrasi
melahirkan banyak pemimpin yang juga korup karena sistem ini padat modal
dan high-cost.
“Ini kesempatan bagi kita untuk menyuarakan penegakkan syariat Islam
dan Khilafah kepada umat, meyakinkan mereka secara akidah dan realitas
politik bahwa hanya Islam yang sanggup menyelesaikan berbagai persoalan
bangsa ini,” pungkasnya.
Seperti dilansir republika (27/8), Kemendagri antisipasi
golput 2014, mengingat angka golput terus meningkat. Tingkat partisipasi
masyarakat 1999 tercatat 92,74 persen, 2004 menjadi 84,7 persen, 2009
71 persen. Sementara menurut Ketua KPU, tren 2014 diduga terus menurun
hingga 54 persen. [mediaumat.com, 28/8]
Posting Komentar untuk "Pengusung Demokrasi Takut Ekstra Parlemen Meninggi"