Presiden Baru Iran Perkuat Politik Permusuhan Negerinya Terhadap Rakyat Muslim Suriah
Presiden baru Iran, Rohani memulai masa pemerintahannya dengan terus
memperkuat politik permusuhan negerinya terhadap rakyat Muslim Suriah,
dan juga terus mendukung dengan “keras dan tegas” untuk rezim gangster Suriah.
Dalam rangka kedatangan rezim gangster Suriah pada pesta
pelantikan Hassan Rohani sebagai Presiden Iran, pada saat presiden Iran
yang moderat itu meneriman tugas resminya, dan pada saat ia diambil
sumpahnya, hari Ahad (4/8), maka presiden Iran menegaskan dalam
pertemuannya dengan Wael al-Halqi, Perdana Menteri rezim tiran Basyar,
bahwa “tidak akan ada kekuatan di dunia yang bisa menggoyahkan hubungan
antara kedua negara.” Bahkan ia menegaskan bahwa Teheran memberi
dukungan dengan “keras dan tegas” untuk Suriah. Ia mengatakan bahwa “apa
yang terjadi di Suriah adalah usaha yang gagal untuk menjatuhkan dan
menyerang poros perlawanan dan penolakan terhadap rencana Zionis-Amerika
melalui dukungan terhadap kelompok terorisme takfiriyin (suka
mengkafirkan kelompok lain). Di sisi lain, al-Halqi menyampaikan pesan
Basyar pada Rohani, yang isinya menegaskan tentang kuatnya “hubungan
strategis” antara kedua sekutu ini.
Wahai kaum Muslim yang mulia di Syam, tempat revolusi Islam melawan kezaliman dan tirani:
Dengan perkataan jahat seperti ini, Presiden baru Iran memulai masa
pemerintahannya, dimana ia terus memperkuat politik permusuhan negerinya
terhadap rakyat Muslim Suriah, dan terus mendukung dengan “keras dan
tegas” untuk rezim gangster Suriah, serta menyatakan bahwa
hubungan antara mereka tidak akan digoyahkan oleh kekuatan apapun di
dunia. Dengan perkataan seperti ini, hubungan antek Amerika diikat
antara rezim yang mengklaim Islami, dan para penguasanya yang mengaku
bahwa mereka adalah para pejuang Islam, dengan rezim yang menyatakan
sebagai “benteng sekularisme” kafir ateis di bawah slogan “perlawanan”
dan “pencegahan” palsu dan keliru terhadap rencana Zionis-Amerika yang
diperdagangkannya.
Tidak seorang pun yang terkejut dengan tindakan para penguasa Iran,
dan tidak pula dengan pernyataan mereka, bahwa mereka berpenampilan
sebagai pembela Islam, namun di balik itu mereka adalah antek Amerika.
Pernyataan seperti ini pernah dikatakan oleh mantan Presiden berjubah
seperti dirinya, Rafsanjani, dan penguasa berjubah lainnya, yaitu mantan
Wakil Presiden, Abtahi, pada saat pendudukan Afghanistan dan Irak, yang
mengatakan bahwa “tanpa dukungan Iran, Amerika tidak akan mampu
menduduki Afghanistan dan Irak dengan begitu mudah.” Sehingga klaim
perlawanan dan pencegahan kosong yang diklaim oleh Iran dan partainya
(Hizbullah) di Lebanon, di samping rezim gangster Suriah, benar-benar terbantahkan dengan partisipasi partai Iran (Hizbullah) yang membantu rezim gangster
Suriah dan premannya dalam pembantaian kaum Muslim di Suriah. Kami
bertanya-tanya: Apakah perlawanan itu di Lebanon, dan premanisme di
Suriah?! Bagaimana kamu mengambil keputusan?! Atau apakah kamu mempunyai
kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu pelajari?!.
Para penguasa Iran adalah antek bagi Amerika. Karena itu tidak
mengherankan bahwa Presiden baru ini mengadopsi argumen Amerika untuk
memerangi terorisme, dan seruan untuk meleyapkan kelompok takfiriyin
(suka mengkafirkan kelompok lain). Mereka sebelumnya menyerahkan Irak
pada Amerika, dan menjamin keamanannya. Sementara sekarang mereka
menyerahkan Suriah, dan bermain dengan mereka melawan umat dan proyeknya
untuk mendirikan Khilafah Rasyidah dengan permainan kebencian sektarian
untuk mengahncurkan negara-negara kawasan Timur Tengah dengan
“Sykes-Picot” Amerikan yang baru yang tegak dengan menciptakan
negara-negara yang beraneka ragam etnis, kelompok, dan aliran, dengan
perselisihan yang dibawa dari Irak ke Suriah hingga Turki, dan ke
depannya ke Sudan, Libya, Mesir dan Lebanon …
Dalam hal ini, Kami di Hizbut Tahrir wilayah Suriah berlepas diri
dari setiap orang yang meletakkan tangannya bersama Namrud era Basyar.
Sebaliknya kami berdoa kepada Allah di bulan baik, bulan Ramadhan,
semoga laknat Allah atas mereka para pendusta. Dan kami memohon
kepada-Nya, semoga dalam waktu dekat kaum Muslim dihibur dengan tegaknya
Khilafah Rasyidah, yang akan memuliakan Islam dan pemeluknya, dan
sebaliknya menghinakan kekufuran dan para pengikutnya. Allah SWT
berfirman:
)لاَ جَرَمَ أَنَّمَا تَدْعُونَنِي إِلَيْهِ
لَيْسَ لَهُ دَعْوَةٌ فِي الدُّنْيَا وَلاَ فِي الآخِرَةِ وَأَنَّ
مَرَدَّنَا إِلَى اللهِ وَأَنَّ الْمُسْرِفِينَ هُمْ أَصْحَابُ النَّار.
فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ
إِنَّ اللهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد(
“Sudah pasti bahwa apa yang kamu serukan aku kepadanya bukanlah suatu
seruan yang berguna baik di dunia maupun di akhirat. Dan sesungguhnya
tempat kembali kita pasti kepada Allah, dan sesungguhnya orang-orang
yang melampaui batas, mereka itu akan menjadi penghuni neraka. Maka
kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan aku
menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya.” (QS. Ghâfir [40] : 43-44).
Ketua Kantor Informasi Hizbut Tahrir – Wilayah Suriah
Ir. Hisyam al-Baba
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 4/8/2013.
Posting Komentar untuk "Presiden Baru Iran Perkuat Politik Permusuhan Negerinya Terhadap Rakyat Muslim Suriah"