Pelajaran Apa Yang Bisa Diambil dari Serangan Westgate?
Setelah
serangan di Mall Westgate di Nairobi yang menewaskan puluhan orang dan
melukai ratusan lainnya, kami Hizbut Tahrir Afrika Timur, partai politik
yang ideologinya adalah Islam merasa terkejut dan sedih dengan
peristiwa ini dan ingin menyoroti beberapa hal berikut:
Pertama, serangan itu jelas telah menunjukkan kemerosotan keamanan di Kenya. Sebelum serangan ini, kita telah menyaksikan pembunuhan penduduk di berbagai wilayah seperti di Mandear, Bungoma dan Garissa. Juga, bagi penduduk di kota-kota besar di Kenya, adalah normal terganggu oleh para penjahat setiap hari. Hal ini merupakan bukti kegagalan aparat keamanan untuk melindungi masyarakat. Kebanyakan orang mempertanyakan bahwa jika pemerintah bisa mengambil langkah dengan mengirimkan pasukannya ke Somalia dalam operasi Linda Nchi yang dimaksudkan untuk menjamin keamanan di negara tersebut, lalu mengapa serangan ini terjadi ? Tentu saja, pandangan Hizbut Tahrir adalah bahwa langkah itu diambil di bawah tekanan politik pemerintah Barat khususnya Inggris dan Amerika yang bertujuan untuk menempatkan agen-agen mereka di Somalia untuk menjarah sumber daya alamnya dan meningkatkan beragam kejahatan.
Kedua , organisasi-organisasi media besar mengubah peristiwa ini. Sebelumnya diberitakan serangan itu dilakukan oleh para gangster. Namun setelah beberapa jam, peristiwa ini berubah menjadi serangan teroris setelah AlJazeera melaporkan bahwa Al – Shabaab mengklaim bertanggung jawab.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang Barat mengendalikan organisasi-organisasi media utama, menggunakannya untuk menodai Islam dan menciptakan kebencian diantara Muslim dengan non -Muslim. Hal ini adalah berbahaya karena akan membuat negara jatuh kedalam kekerasan bernuansa agama.
Media massa seringkalai menuding terorisme kalau yang diduga pelakunya adalah muslim, sebaliknya kalau non muslim jarang dikaitkan dengan agama atau tidak disebut teroris. Seperti cap teroris yang dikembangkan oleh media pada Juli 2012 ketika 42 polisi dibunuh di Baragoi.
Hizbut Tahrir menyatakan bahwa semua terorisme dan tindakan premanisme adalah bertentangan dengan Islam. Namun, Barat telah melabeli istilah ‘terorisme’ dengan arti khusus berdasarkan kepentingan mereka .
Siapapun yang melawan kepentingan kaum kapitalis dicap sebagai teroris. Inggris- sebagai contoh- menganggap para pejuang Mau Mau sebagai teroris karena menentang ketidakadilan kolonialis Inggris.
Sama halnya dengan Islam, sebuah sistem hidup yang ideologi kapitalis. Maka semua Muslim yang menentang ketidakadilan dan korupsi dari ideologi jahat Kapitalis, bahkan jika hanya dilakukan dengan kata-kata, juga dicap teroris.
Ketiga, dari serangan ini, telah terungkap kebohongan para pemimpin Barat . Mereka berpura-pura menangis dengan air mata buaya atas kematian kaum perempuan dan anak-anak. Sementara tangan mereka berlumuran darah jutaan perempuan, anak-anak dan orang tua di negara-negara seperti Irak , Pakistan, Yaman, dll.
Para pemimpin Barat justru merupakan orang-orang yang merendahkan dan memberikan izin untuk para boneka mereka di negara-negara Muslim untuk menggunakan senjata kimianya terhadap masyarakatnya sendiri.Seperti yang dilakukan oleh boneka mereka Bashar Al – Assad dari Suriah.
Bentuk kemunafikan mereka yang lain adalah saat orang Kenya berkumpul di beberapa pusat kesehatan untuk menyumbangkan darahnya untuk membantu orang-orang yang terluka, para pemimpin Barat justru mendesak warganya di Kenya untuk menghindari wilayah-wilayah yang ramai dan tidak meninggalkan rumah mereka karena alasan keamanan. Ini membuktikan mereka hanya peduli atas keamanan warganya dan bukan atas warga negara Kenya.
Selain itu, mereka mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya dengan alasan kurangnya jaminan keamanan. Namun pada saat yang sama mereka mengeluarkan peringatan untuk menutup perusahaan-perusahaan Multinasional mereka yang terus menjarah sumber daya Kenya.
Sebagai kesimpulan, Hizbut Tahrir menyatakan terorisme adalah kambing hitam oleh Barat agar untuk bisa masuk ke Afrika, termasuk Kenya. Menjarah sumber daya alamnya.
Ideologi kaum kapitalis mereka telah gagal untuk membawa perdamaian dan keamanan di seluruh dunia. Ideologi ini yang memecah rakyat ke dalam partai-partai, agama dan suku akan terus mengguncang perdamaian yang saat ini disaksikan di dunia.
Pertama, serangan itu jelas telah menunjukkan kemerosotan keamanan di Kenya. Sebelum serangan ini, kita telah menyaksikan pembunuhan penduduk di berbagai wilayah seperti di Mandear, Bungoma dan Garissa. Juga, bagi penduduk di kota-kota besar di Kenya, adalah normal terganggu oleh para penjahat setiap hari. Hal ini merupakan bukti kegagalan aparat keamanan untuk melindungi masyarakat. Kebanyakan orang mempertanyakan bahwa jika pemerintah bisa mengambil langkah dengan mengirimkan pasukannya ke Somalia dalam operasi Linda Nchi yang dimaksudkan untuk menjamin keamanan di negara tersebut, lalu mengapa serangan ini terjadi ? Tentu saja, pandangan Hizbut Tahrir adalah bahwa langkah itu diambil di bawah tekanan politik pemerintah Barat khususnya Inggris dan Amerika yang bertujuan untuk menempatkan agen-agen mereka di Somalia untuk menjarah sumber daya alamnya dan meningkatkan beragam kejahatan.
Kedua , organisasi-organisasi media besar mengubah peristiwa ini. Sebelumnya diberitakan serangan itu dilakukan oleh para gangster. Namun setelah beberapa jam, peristiwa ini berubah menjadi serangan teroris setelah AlJazeera melaporkan bahwa Al – Shabaab mengklaim bertanggung jawab.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang Barat mengendalikan organisasi-organisasi media utama, menggunakannya untuk menodai Islam dan menciptakan kebencian diantara Muslim dengan non -Muslim. Hal ini adalah berbahaya karena akan membuat negara jatuh kedalam kekerasan bernuansa agama.
Media massa seringkalai menuding terorisme kalau yang diduga pelakunya adalah muslim, sebaliknya kalau non muslim jarang dikaitkan dengan agama atau tidak disebut teroris. Seperti cap teroris yang dikembangkan oleh media pada Juli 2012 ketika 42 polisi dibunuh di Baragoi.
Hizbut Tahrir menyatakan bahwa semua terorisme dan tindakan premanisme adalah bertentangan dengan Islam. Namun, Barat telah melabeli istilah ‘terorisme’ dengan arti khusus berdasarkan kepentingan mereka .
Siapapun yang melawan kepentingan kaum kapitalis dicap sebagai teroris. Inggris- sebagai contoh- menganggap para pejuang Mau Mau sebagai teroris karena menentang ketidakadilan kolonialis Inggris.
Sama halnya dengan Islam, sebuah sistem hidup yang ideologi kapitalis. Maka semua Muslim yang menentang ketidakadilan dan korupsi dari ideologi jahat Kapitalis, bahkan jika hanya dilakukan dengan kata-kata, juga dicap teroris.
Ketiga, dari serangan ini, telah terungkap kebohongan para pemimpin Barat . Mereka berpura-pura menangis dengan air mata buaya atas kematian kaum perempuan dan anak-anak. Sementara tangan mereka berlumuran darah jutaan perempuan, anak-anak dan orang tua di negara-negara seperti Irak , Pakistan, Yaman, dll.
Para pemimpin Barat justru merupakan orang-orang yang merendahkan dan memberikan izin untuk para boneka mereka di negara-negara Muslim untuk menggunakan senjata kimianya terhadap masyarakatnya sendiri.Seperti yang dilakukan oleh boneka mereka Bashar Al – Assad dari Suriah.
Bentuk kemunafikan mereka yang lain adalah saat orang Kenya berkumpul di beberapa pusat kesehatan untuk menyumbangkan darahnya untuk membantu orang-orang yang terluka, para pemimpin Barat justru mendesak warganya di Kenya untuk menghindari wilayah-wilayah yang ramai dan tidak meninggalkan rumah mereka karena alasan keamanan. Ini membuktikan mereka hanya peduli atas keamanan warganya dan bukan atas warga negara Kenya.
Selain itu, mereka mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya dengan alasan kurangnya jaminan keamanan. Namun pada saat yang sama mereka mengeluarkan peringatan untuk menutup perusahaan-perusahaan Multinasional mereka yang terus menjarah sumber daya Kenya.
Sebagai kesimpulan, Hizbut Tahrir menyatakan terorisme adalah kambing hitam oleh Barat agar untuk bisa masuk ke Afrika, termasuk Kenya. Menjarah sumber daya alamnya.
Ideologi kaum kapitalis mereka telah gagal untuk membawa perdamaian dan keamanan di seluruh dunia. Ideologi ini yang memecah rakyat ke dalam partai-partai, agama dan suku akan terus mengguncang perdamaian yang saat ini disaksikan di dunia.
Tujuan utama dari ‘perang melawan teror’ adalah menghentikan kebangkitan Islam untuk memimpin dunia dengan sebuah ideologi yang merupakan cara hidup yang lengkap dan solusi terhadap semua masalah umat manusia. Selama 13 abad, Islam telah memerintah dan berhasil menyebarkan perdamaian, keamanan dan menyatukan masyarakat tanpa memperhatikan agama, ras, suku ataupun status. [Shabani Mwalimu (Perwakilan Media Hizbut Tahrir Afrika Timur)]
Posting Komentar untuk "Pelajaran Apa Yang Bisa Diambil dari Serangan Westgate?"