Anggaran Pengadaan Kondom Mencapai Rp 25,2 Miliar
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Nafsiah Mboi menggebrak publik di awal
jabatannya dengan kebijakan yang menuai kontroversi, kampanye kondom.
Komisi IX DPR sebagai mitra kerja merasa belum pernah mendapat
penjelasan dari pihak Kemenkes tentang kebijakan tersebut. Namun,
anggaran APBN 2012 untuk program pengadaan kondom itu telah ada sebesar
Rp 25,2 miliar.
Bahkan, lelang untuk pengadaan kondom Tahun Anggaran 2012 sudah
selesai dilakukan dan penandatanganan kontrak pengadaan barang kondom
itu sudah dilakukan pada 7 hingga 17 Februari 2012.
Adalah PT Kimia Farma Trading & Distribution yang berkantor pada
Jl Budi Utomo No 1 Jakarta Pusat, menjadi pemenang tender senilai Rp
24,8 miliar.
Menurut Uchok, dengan rampungnya proses lelang pengadaan kondom, maka
langkah pemerintah selanjutnya adalah kampanye dan pembagian kondom
gratis untuk para remaja.
Tapi sangat disayangkan, Nafsiah Mboi tidak pernah memberitahu kepada
publik tentang tempat-tempat Kemenkes akan membagi atau kampanye
pengunaan kondom dengan sasaran kalangan dengan kelompok seks berisiko
sebagaimana klaimnya.
Apalagi, kalau melihat alokasi anggaran untuk kampanye, baik melalui
televisi, radio, dan cerdas cermat di televisi hanya akan membuang-buang
anggaran sebesar Rp 28,4 miliar dari alokasi anggaran APBN yang
disediakan sebesar Rp 30,2 miliar.
"Sekali lagi, Menteri Kesehatan jangan sesumbar kalau tidak punya
data daerah atau tempat mana masyarakat dengan perilaku seks berisiko,"
tandasnya.
Bagi FITRA, cara kampanye seperti ini tersirat bahwa sasarannya bukan
saja orang-orang yang berperilaku seks berisiko, tapi juga untuk
masayarakat umum.
Hal ini bisa dilihat dari alokasi anggaran kampanye Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). [tribunnews/visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Anggaran Pengadaan Kondom Mencapai Rp 25,2 Miliar"