Inilah Penyebab Perayaan Natal Marak di Indonesia

KH. Hafidz Abdurrahman (DPP HTI)
Meski penduduknya mayoritas Muslim, namun setiap Desember perayaan Natal sangat marak sehingga Indonesia seolah negeri Kristen. “Karena penguasa dan negara ini bukan penguasa dan negara yang bertindak untuk menjaga Islam,” ungkap Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia Hafidz Abdurrahman seperti dilansir Tabloid Media Umat Edisi 118 Jum’at (20 Desember 2013 – 2 Januari 2014).

Meski, mereka (presiden dan para pejabat lainnya) Muslim, dan negeri ini rakyatnya mayoritas Muslim. Karena tidak bertindak sebagai penjaga Islam, maka mereka membiarkan umat Islam menyaksikan kekufuran, masuk hingga ke rumah-rumah mereka, melalui tayangan televisi, dan sebagainya. “Bukan hanya membiarkan umat Islam menyaksikan kekufuran, mereka bahkan memprovokasi umat Islam dengan kekufuran!” ungkapnya.

Alasan lainnya, karena bukan penjaga Islam, maka penguasa dan penyelenggara negara ini tidak merasa risih, ketika Islam disamakan dengan agama lain. “Padahal, Nabi bersabda, al-Islamu ya’lu wala yu’la ‘alaih (Islam itu tinggi, dan tidak bisa dikalahkan ketinggiannya oleh yang lain),” tegas Hafidz.

Hafidz pun menyebutkan alasan lainnya adalah karena para penguasa negeri ini tidak paham batas toleransi beragama.[Joko Prasetyo/ht/vm.com]

Posting Komentar untuk "Inilah Penyebab Perayaan Natal Marak di Indonesia"