Jilbab Polwan Dilucuti, Topi Sinterklas Dikenakan

Sejumlah Polwan dari jajaran Direktorat Sabhara Polda Jatim, menggunakan topi santa saat melakukan patroli bersepeda di Jl. A Yani Surabaya, Jumat (21/12/2013)
Jilbab Polwan sudah dilucuti dengan terbitnya telegram Wakapolri Oegroseno yang intinya berisi penagguhan penggunaan jilbab di kalangan polisi wanita. Selang beberapa waktu, saat ini beredar foto dengan santai para Polwan tampil di media sosial mengenakan topi sinterklas sembari mengayuh sepeda.

Foto itu mengundang kontrovesi dan keprihatinan di kalangan kaum Muslimin. Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Fahmi Salim prihatin dengan beredarnya foto tersebut.

“Jika benar ada instruksi seperti itu (memakai topi sinterklas) sungguh terlalu. Kita doakan semoga mereka (pemimpin Polri) sadar akan loyalitas keislamannya,” katanya, lansir hidayatullah.com Selasa (24/12/2013).

Menurutnya, beredarnya foto ini jelas melukai perasaan umat Islam Indonesia jika dibandingkan dengan telegram penangguhan jilbab di tubuh Polwan.

“Berarti setengah resmi pejabat Negara ini menghalangi pegawainya yang ingin menjalankan agama dengan taat dan malah mendorong mereka berbuat maksiat,” katanya. [samirmusa/arrahmah/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Jilbab Polwan Dilucuti, Topi Sinterklas Dikenakan"