Jokowi bertemu Dubes Asing, Kedaulatan Indonesia Terancam
“Kalau sudah seperti ini bagaimana kita bisa berharap ada kemandirian
dan kedaulatan atas negeri ini jika presidennya saja bergantung pada
pihak asing,” jelasnya pada Mediaumat.com, Selasa (15/4) di Jakarta.
Ismail menambahkan pertemuan tersebut tidak bisa dianggap hanya ramah
tamah biasa. Pasalnya, PDI-P adalah pemenang pemilu dan Jokowi calon
presiden. Diduga keras pertemuan ini terkait dengan upaya Jokowi untuk
mendapat restu negara asing, terutama Barat.
“Kita tahu siapa Jokowi dan PDI-P, pemenang pemilu dan calon
presiden, pertemuan ini terjadi saat momen politik dilakukan orang
politik dan partai politik, bagaimana kita tidak menghasilkan pandangan
politik padahal ini peristiwa politik, ini bukan pertemuan biasa sebab
akan berefek politik juga dimasa mendatang,” tegasnya.
Sikap ketundukan Jokowi terhadap Amerika sudah tampak sebelumnya,
saat Gubernur DKI itu memberikan izin (IMB) untuk pembangunan kantor
Dubes Amerika yang baru. Padahal kedubes AS yang berlantai sepuluh
dengan luas 3,6 hektar akan menjadi markas intelijen Amerika terbesar di
Asia Tenggara.
Ismail menambahkan hal ini menujukkan bahwa sikap nasionalisme yang
sering didengung-dengungkan elit-elit partai nasionalis, hanya jadi
pemanis bibir saja. Padahal, pada faktanya tidak ada nasionalisme yang
ada hanya kepentingan elit politik partai dan pemilik modal besar.
“Dan untuk meraih kepentingan itu mereka tega mengorbankan apa yang disebut nasionalisme tersebut,” imbuhnya.
Bahaya penguasa boneka di negeri Islam sudah diingatkan oleh Syekh Taqiyuddin an Nabhani pendiri Hizbut Tahrir. Dalam kitabnya Nida ul Haar disebutkan ada dua pangkal persoalan utama yang terjadi di dunia Islam. Pertama adalah penguasa-penguasa boneka penjajah yang bercokol di dunia Islam. Dan kedua diterapkannya sistem kufur yang bukan berasal dari syariat Islam. Akankah Jokowi menjadi boneka Barat berikutnya?[mediaumat.com 15042014]
Posting Komentar untuk "Jokowi bertemu Dubes Asing, Kedaulatan Indonesia Terancam"